Xabi Alonso dan Kemungkinan Formasi Three Back di Real Madrid: Kewaspadaan Layaknya Zidane

– Xabi Alonso sering disebut sebagai calon utama yang akan menempati posisi pelatih Real Madrid musim mendatang. Dia dipandang memiliki otoritas mirip dengan Zidane.
Xabi Alonso telah mengungkapkan pesan perpisahannya kepada klub yang dia latih sekarang, Bayer Leverkusen. Dia secara resmi akan meninggalkan tim bernama Die Werkself setelah berakhirnya musim 2024-2025.
Spekulasi mengenai kemungkinan Xabi Alonso akan menangani Real Madrid dan menggantikan posisi Carlo Ancelotti semakin meningkat.
Analisis para ahli pun mulai menyinggung tentang cara bermain serta strategi yang mungkin akan diterapkan oleh bekas pemain tim nasional Spanyol tersebut jika pada akhirnya ditunjuk menjadi pelatih Real Madrid.
Salah satu opsi yang tersedia adalah Alonso menggunakan formasi bertahan dengan tiga pemain belakang seperti yang pernah diterapkannya di Bayer Leverkusen.
David Vidal, analis Bundesliga dari DAZN Spanyol, mengatakan bahwa Alonso merupakan seorang pelatih dengan metode yang berbeda dibandingkan para pendahulunya di Real Madrid seperti Zinedine Zidane dan Carlo Ancelotti.
"Xabi merupakan jenis pelatih yang mampu merombak jalannya pertandingan lewat skema strategisnya. Anda dapat menyaksikan tim dengan konsep kontemporer, terorganisasi rapi, serta gaya bermain yang mudah diidentifikasi," demikian kata Vidal seperti dikutip dari sumber tersebut. Marca .
Walaupun Alonso sering menerapkan sistem pertahanan dengan tiga pemain belakang, Vidal berpendapat bahwa gaya permainan itu sulit untuk dijadikan kategori sebagai sepak bola bertahan.
Pengetahuan yang telah ada di Spanyol tentang formasi dengan tiga bek biasanya berubah menjadi 5-3-2 saat kedua full back menurunkan posisinya pada saat bertahan.
Bukan tipikal 5-3-2 yang sering dikaitkan dengan permainan bertahan di Spanyol. Biasanya terdapat tiga bek dan empat gelandang, dengan pemain seperti Jeremie Frimpong yang jelas tidak memiliki orientasi pertahanan.
David Vidal menggarisbawahi bahwa bek yang biasa dimaksimalkan oleh Alonso di Leverkusen memiliki kapabilitas untuk maju mendukung ofensif tim.
"Piero Hincapie, Jonathan Tah, dan Edmond Tapsoba, semuanya selalu ada di area musuh," katanya.
Terkait peluang Alonso membawa sistem tersebut ke Santiago Bernabeu, Vidal meyakini hal itu memungkinkan, selama disertai dengan hasil positif.
“Tentu bisa berhasil, selama menang. Fan Madrid tidak akan terkejut melihat tiga bek jika tim bermain bagus. Selain itu, ada pemain seperti (Antonio) Ruediger atau bahkan (Dani) Carvajal yang bisa beradaptasi dengan baik,” ucapnya.
Vidal juga menyoroti faktor kepemimpinan Alonso sebagai salah satu elemen penting jika nantinya dirinya benar-benar ditunjuk sebagai pelatih Los Blancos.
Kharisma Alonso yang telah mencapai kesuksesan saat bermain untuk Real Madrid dianggap sebagai suatu keistimewaan.
Bisa jadi seperti Zinedine Zidane yang ditakuti di ruang gantinya berkat catatan prestasi luar biasa sebagai pemain Los Blancos.
" Ini adalah sesuatu yang bisa dimiliki atau tidak dimiliki seseorang. Zidane memiliki hal tersebut. Ia menjadi wakil dari klub, mengetahui sejarahnya, dan ini memberikan dia kebebasan dalam bergerak. Tak setiap pelatih memiliki aspek ini, dan di Real Madrid, itu sangatlah krusial," ungkap David Vidal.
Posting Komentar