Wajah Asli Preman Berkedok Debt Collector yang Bergaya sebagai Petugas Oranye di Polres Bogor, Kini Terpapar dengan Jelas
Laporan Jurnalis, Muammaruddin Irfani
, CIBINONG - Hebat ketika bertindak di jalanan, para preman menyamar sebagai Debt Collector di Bogor pun langsung menyerah melihat mereka mengenakan pakaian tahanan.
Ketika melakukan tindakan kriminal, mereka bekerja dalam kelompok dan mencuri kendaraan dengan paksa dari pemiliknya saat melewati jalan raya.
Saat menetapkan sasarannya, para pelaku melakukan pemilihan secara acak tetapi dilakukan pengecekan lebih dulu menggunakan aplikasi pada ponsel mereka agar sesuai dengan data dari perusahaan leasing yang dicurigai telah bocor.
Kini, para pelaku yang bertindak seolah-olah debt collector atau biasa disebut dengan mata elang (Matel) itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sembilan preman tersebut ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolres Bogor dengan mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan tangan terborgol.
Dari pantauan , para pelaku ini memiliki tampang seram dengan postur tubuh yang besar sehingga dapat dengan mudah mengintimidasi targetnya.
Bahkan, salah satu dari pelaku memiliki tato pada bagian kepala namun gambarnya tidak terlihat jelas karena sebagian tertutup rambut.
Namun, saat memakai baju tahanan dengan tangan diborgol, mereka tampak loyo menundukkan bahu dan kepala.

"Dasar kami melakukan tindakan ada laporan polisi (LP) berjumlah lima buah yang dilakukan dari bulan April hingga 9 Mei 2025," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, Jumat (9/5/2025).
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal berlapis yaitu Pasal 335 dan atau 368 dan atau 372 dan atau 480 dan atau 481 dengan ancaman sembilan tahun penjara.
Adapun pasal-pasal tersebut mengatur tentang tindak pidana pengancaman dan atau perampasan dan atau pencurian dengan pemberatan dan atau penggelapan dan atau penipuan dan atau penadahan.
"Perbuatan-perbuatan tersebut tak sah, di sini Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor beserta pemangku kepentingan TNI-Polri sepenuhnya mensupport agenda Presiden Prabowo yakni Astacita. Hal itu karena aktivitas tersebut dapat merusak suasana investasi," ujarnya.
Pada saat yang sama, petugas kepolisian menyita 108 motor dan sebuah pikap yang merupakan barang rampasan mereka.
Posting Komentar