Vaksin Baru Siap Dirilis, Lindungi Diri dari Penyakit Menakutkan
Imunisasi adalah salah satu campuran kesehatan publik yang paling efektif untuk mengurangi jumlah sakit dan kematian pada anak-anak disebabkan oleh penyakit infeksi. Pada saat ini, imunisasi menyelamatkan hidup sekitar 2 sampai 3 juta anak tiap tahunnya.
Sampai saat ini, terdapat vaksin yang dapat menangani lebih dari 20 macam penyakit secara global dan sekitar 15 di antaranya ada di Indonesia. Ini menjadi fokus utama diskusi dalam kegiatan bertajuk "Sehat Seumur Hidup: Imunisasi untuk Setiap Tahapan Kehidupan", yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa (29/4/2025).
Vaksin yang telah ada dan masih belum disediakan
Berikut adalah apa yang tersedia pada saat ini:
- Kolera.
- COVID-19.
- Dengue.
- Difteria.
- Hepatitis.
- Haemophilus influenzae tipe b(Hib).
- Human papillomavirus (HPV).
- Influenza.
- Japanese encephalitis.
- Malaria.
- Campak.
- Meningococcal meningitis.
- Gondongan.
- Pertusis/batuk rejan.
- Penyakit pneumokokal.
- Poliomielitis.
- Rabies.
- Rotavirus.
- Rubela.
- Tetanus.
- Tick-borne encephalitis.
- Tuberkulosis.
- Tifoid.
- Varicella.
- Yellow fever.
Berikut ini adalah beberapa vaksin yang masih belum tersedia:
- Chikungunya.
- Enterotoxigenic Escherichia coli.
- Streptokokus grup A (GAS).
- Streptokokus grup B (GBS).
- Herpes simplex virus.
- HIV-1.
- Improved influenza.
- Malaria.
- Neisseria gonorrhoeae.
- Nontyphoidal salmonella disease.
- Norovirus.
- Paratyphoid fever.
- Respiratory syncytial virus (RSV).
- Schistosomia disease.
- Shigella.
- Tuberkulosis.
Akan ada lebih banyak vaksin yang terkiniavailable.

Direktur Pengelolaan Imunisasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), dr. Prima Yosephine, M.K.M., menyatakan bahwa terdapat vaksin baru yang akan diluncurkan guna melindungi masyarakat dari penyakit berbahaya tersebut.
"Sebagai contoh, HIV, malaria, tuberculosis, lalu ada juga RSV, dan seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bioteknologi telah memberi kontribusi pada pembuatan vaksin-vaksin terbaru. Ini membuat mungkin adanya beragam jenis vaksin di masa depan," paparnya.
Walaupun sudah ada, namun vaksin-vaksin tersebut belum langsung dimasukkan ke dalam program nasional. Pemerintah akan mengevaluasi mengenai kesesuaian dan daya tahan dari sebuah vaksin sebelum memutuskannya untuk ditambahkan pada program imunisasi karena ini menjadi fokus utama investasi di bidang kesehatan publik.
Evolusi vaksin di Indonesia
Program imunisasi di Indonesia diluncurkan pada tahun 1956. smallpox Setelah itu berakhir pada 1980 akibat penghapusan penyakit cacar yang terjadi pada 1974. Selanjutnya, vaksin BCG diperkenalkan pada 1973, difteri-tetanus pada 1974, lalu seri DPT (difteri, batuk rejan, dan tetanus) pada 1976. Program imunisasi nasional diluncurkan pada 1977 dan penanganan polio dimulai pada 1980.
Selanjutnya, vaksin campak dimulakan pada tahun 1982. Kemudian di tahun 1990, Indonesia telah meraih kemajuan dalam hal ini. universal child immunization (UCI) yang mencakup setidaknya 80% kasus campak dan 90% kasus DPT3. Kemudian, pada tahun 1997, vaksinasi untuk hepatitis B ditambahkan, diikuti oleh perkenalan vaksin DPT-HB (difteri, batuk rejan, tetanus, dan hepatitis B) pada tahun 2004, yang menjadi tersedia secara nasional pada tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun 2013, DPT-HB-Hib diluncurkan dan dirilis secara nasional pada tahun berikutnya.
Tahun 2016, terdapat lebih dari 700 juta anak di seluruh dunia yang telah divaksin dan sekitar 10 juta kematian dapat dicegah. Dokter Prima menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pun semakin stabil berkat layanan vaksinasi tersebut.
Posting Komentar