Panasonic Potong 10 Ribu Karyawan, Separohnya dari Luar Negeri — Apa Dampak di Indonesia?

Daftar Isi

.JP, TOKYO -- Panasonic Holdings menyampaikan di awal pekan lalu bahwa mereka berencana untuk mengurangi jumlah karyawan sebanyak 10.000 orang. Perusahaan bertujuan merogoh kocek hingga 130 miliar yen (sekitar 896,06 juta dolar AS) selama musim bisnis ini dalam upayanya melakukan transformasi korporat.

Pernyataan itu mengindikasikan bahwa produsen elektronik tersebut berencana untuk melakukan pengurangan karyawan, dengan fokus utamanya adalah pada tahun ini. Separuh dari jumlah total yang dipotong akan berasal dari pegawai di Jepang, sementara separuh lainnya akan datang dari luar negeri.

Tindakan pemangkasan itu akan dicapai lewat konsolidasi penjualan dan operasi tak langsung beserta lokasinya, ditambah dengan berakhirnya aktivitas usaha dan pemberhentian karyawan di Jepang yang memilih untuk pensiun lebih awal, demikian kata dia.

Panasonic mempunyai kira-kira 228.000 pegawai di seluruh penjuru dunia sesuai dengan informasi dari websitenya. Kebijakan restrukturisasi ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan keuntungan kelompok serta mengincar capaian laba atas ekuitas — indikator efisiensi bisnis — hingga 10 persen menjelang akhir periode fiskal Maret 2029.

Panasonic menyebutkan bahwa mereka bertujuan untuk mencapai keuntungan operasional kelompok yang telah disesuaikan minimal 600 miliar yen sampai akhir Maret 2027. Ini merupakan bagian dari restrukturisasi lini produk elektronik konsumer mereka, penarikan dari segmen usaha yang tidak menguntungkan, serta pemberantasan invetasi di bidang teknologi informasi.

Perusahaan itu menyebutkan bahwa mereka akan memeriksa efisiensinya secara operational di seluruh kelompok perusahaannya, terkhusus pada bagian penjualan serta departemen belakang Kantor sebagai bagian dari pembaharuan besar-besaran yang diberitahu publik pada bulan Februari lalu.

Sebanyak hampir separuh dari total biaya restrukturisasi akan dicatatkan pada segmen Bisnis Gaya Hidup mereka, mencakup peralatan elektronik rumah tangga serta sistem pemanasan dan sirkulasi udara, sedangkan sisanya sekitar 40% dialokasikan ke berbagai lini bisnis lainnya, termasuk di grup utamanya.

Perusahaan itu tidak merencanakan adanya pencatatan beban terkait restrukturisasi di lini usaha energinya. Selain itu, Panasonic mengestimasi bahwa keuntungan operasional dari divisi produksi baterai mobil listrik akan meningkat sekitar 39% sampai akhir periode fiskal 31 Maret 2026, mencapai angka 167 miliar yen dikarenakan oleh prediksi peningkatan penjualan baterai serta sistem penyimpanan tenaga.

Perusahaan energi yang menyuplai baterai untuk Tesla serta pembuat kendaraan lainnya, mendapatkan keuntungan senilai 120,2 miliar yen di akhir periode Maret. Angka ini sedikit meleset dari prediksi profit kotor mereka yaitu 124 miliar yen.

Posting Komentar