Merasa Overwhelmed oleh Kebisingan? Ketahui 7 Tanda Sensitivitas Anda Sebelum Terlambat!

- Kewalahan bukan berarti banyaknya pikiran atau aktivitas yang dilakukan, tapi bisa disebabkan dari kebisingan yang terjadi di lingkungan sekitar. Entah itu suara percakapan, musik, atau mungkin semacam keributan.
Melansir dari laman Alodokter, hal ini dinamakan dengan misophonia, kondisi ketika seseorang memiliki kepekaan yang ekstrem terhadap suara-suara atau kebisingan tertentu.
Mungkin bagi sebagian orang ini bukan hal yang besar, tapi bagi mereka bisa menjadi keluhan tertentu, hal tersebut dapat diindikasikan bahwa mereka punya tingkat sensitivitas yang tinggi.
Dilansir dari laman Global English Editing pada Sabtu (10/05), jika kamu sering merasa kewalahan di tengah kebisingan, kemungkinan memiliki 7 tanda sensitivitas ini :
1. Di saat ramai, kamu merasa letih.
Saat klakson kendaraan bising hingga pecah dan orang-orang berbincang, otak Anda bisa jadi akan kelelahan. Meski cuma menunggu di sebuah area, tubuh Anda mungkin sudah mendapat rangsangan yang cukup sehingga membuat Anda merasa letih secara fisik.
Ahli mengatakan bahwa otak kita menerima berbagai macam rangsangan secara bersamaan, hal ini bisa meningkatkan level stres apabila kita cenderung memiliki kepekaan yang lebih besar dari orang pada umumnya.
Setelah menyadari sensitivitas tersebut, kita bisa melakukan adaptasi dengan penuh perhatian untuk mencegah kelelahan emosional.
2. Kecenderungan Anda terhadap memahami dan berempati dengan perasaan oranglain cukup besar.
Orang-orang dengan kepekaan ekstra sering kali mendeteksi sinyal-sinyal emosi jauh lebih awal daripada orang lain dalam suatu ruangan. Anda mungkin bisa merasakan kemarahan seseorang meskipun mereka tampaknya tetap tenang dan pemberani.
Berdasarkan hasil penelitian, orang dengan tingkat kepekaan emosi yang lebih tinggi umumnya mencetak skor di atas purata dalam uji kemampuan empati. Mereka juga kerap memperoleh manfaat dari latihan pengenalan diri yang membantu mengembangkan pembatasan emosional yang baik.
Hal itu bisa jadi berarti bernapas dalam-dalam sesaat setelah pembicaraan yang intens, atau juga membatasi dengan lemah namun tegas tentang sejauh mana energimu digunakan untuk urusan oranglain.
3. Kamu memperhatikan kehalusan di lingkungan sekitar
Tingkat sensitivitas yang tinggi sering kali berarti mendengarkan detail yang terlewatkan oleh orang lain.
Di satu sisi, itu memungkinkan pengalaman yang lebih kaya. Di sisi lain, hal itu dapat memicu kecemasan atau stimulasi berlebihan.
Kamu bisa mencoba untuk rilekskan bahu dan lepaskan rahang, berfokus pada satu indera pada satu waktu, seperti penglihatan atau suara, kemudian mengambil beberapa napas perlahan dan disengaja untuk melakukan recenter.
Momen-momen pemahaman dasar seperti ini bisa membantumu agar tak merasa tenggelam dalam berbagai hal-hal kecil yang otomatis menjadi perhatian.
4. Anda perlu waktu tambahan untuk pengisian daya batas.
Orang dengan kepekaan tinggi biasanya mengharapkan momen ketenangan demi merestart diri mereka setelah menjalani interaksi sosial atau hari yang padat. Ini bukan berarti Anda anti-sosisal, tetapi lebih kepada pengisian kembali energi melalui kediaman sendiri dan suasana sunyi.
Meninggalkan kerumunan sesaat membuat mereka menjadi lebih terpaku saat kembali ke rutinitas harian.
5. Bisa terpengaruh oleh kafein atau obat-obatan tertentu
Kecerdasan tidak melulu berbicara soal keriuhan ataupun getaran emosi saja. Ini pun bisa tampak dari cara tubuh Anda merespons kopi atau anjuran penggunaan obat-obatan tertentu.
Satu cangkir kopi mungkin membuat jantung kamu berdetak kencang selama berjam-jam atau dosis kecil obat mungkin akan memukulmu lebih keras daripada orang lain.
6. Terlalu banyak berpikir
Kesadaran yang tajam bisa disertai oleh kehidupan emosi yang intens yang melibatkan refleksi mendalam dan pemerangan diri. Anda barangkali akan mengulangi dialog dalam pikiran atau merenungi berbagai kemungkinan bagaimana suatu situasi berkembang.
Mark Manson pernah menyebutkan bahwa kesadaran diri berarti mengenali pendorong dan kecenderungan pribadi kita sendiri tanpa biarkan mereka yang mengendalikan segala sesuatunya.
Teknik kesadaran, seperti berfokus pada napas Anda atau terlibat penuh dalam tugas sederhana seperti mencuci piring atau melipat pakaian, dapat membawa kamu kembali.
Kuncinya bukan untuk menghilangkan refleksi yang bijaksana, tapi untuk menyalurkannya ke dalam wawasan yang produktif daripada perenungan yang cemas.
7. Mengidentifikasi perselisihan yang sungguh mengkhawatirkan
Apakah itu perselisihan yang panas di kantor atau suasana hati yang tegang di rumah, konflik bisa membuatmu bergemetar hingga ke dasarnya. Tidak hanya karena ketidaksukaanmu terhadapnya, tetapi juga bisa dirasakan di perut maupun pada otot-ototmu.
Menurut NIH, orang-orang yang mengidentifikasi sebagai sangat sensitif sering mengalami respons fisiologis yang meningkat selama ketidaksepakatan, yang dapat memperpanjang stres dan membuatnya lebih sulit untuk berkomunikasi secara efektif.
Terkadang itu berarti berhenti sejenak dan berkata dengan lembut, "Saya perlu waktu sejenak untuk mengumpulkan pikiran saya," daripada menyelami argumen tanpa persiapan.
Pada intinya, semua pikiran dan perasaan ini bisa kita kendalikan agar tidak membebankan pada diri sendiri dan perlu menyadari bahwa manusia punya keterbatasan, maka dari itu perlu keseimbangan.
Posting Komentar