Mendag AS Menandai Perundingan Tarif dengan Negara Asia Akan Sengit

Daftar Isi

Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, menyebut bahwa proses negosiasi tarif perdagangan dengan Korea Selatan dan Jepun bisa memakan waktu cukup panjang. Hal ini kemungkinan besar akan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan perjanjian kerangka kerja yang diberitahukan oleh Presiden Donald Trump kepada Britania Raya pada hari Kamis tersebut.

Pernyataan yang disampaikan oleh Lutnick tampaknya mengindikasikan bahwa beberapa negara mitra perdagangan AS di wilayah Asia kemungkinan akan perlu bersabar untuk mendapatkan persetujuan tentang pengurangan tariff.

"Anda perlu menghabiskan banyak waktu di Jepang dan Korea Selatan. Ini tidak bisa dilakukan dalam sekejap," ujar Lutnick menurut kutipan Bloomberg pada hari Jumat, 9 Mei.

Setelah pengumuman perjanjian perdagangan dengan Britania Raya, Lutnick menyebut bahwa negara selanjutnya yang memiliki potensi kuat untuk menandatangi kesepakatan adalah India.

Bila membicarakan India, kemungkinan besar ada sekitar 7.000 paragraf" yang perlu disesuaikan atau diperbaharui mengacu pada asumsi kontrak tersebut, ujar Lutnick. "Hal ini hanyalah soal waktu serta ketekunan — oleh karena itu berilah kita peluang, jangan mendesak dan tergesa-gesa.

Di waktu bersamaan, Lutnick menyampaikan harapannya bahwa perjanjian sementara tersebut bisa menjadi contoh untuk daerah mereka sendiri, membantu menunjukkan tipe konkesi apa yang mungkin dituntut Trump sebagai ganti pengurangan tariff.

"Kami berusaha memberikan panduan kepada masyarakat mengenai bagaimana menjalankan bisnis agar kita bisa bertindak lebih cepat, bukan?" ujar Lutnick.

Dia menyebutkan bahwa tarif minimal Trump sebanyak 10 persen masih merupakan "batas terendah". Akan tetapi, banyak negara kemungkinan akan menghadapi tarif yang lebih tinggi kecuali mereka aktif dalam upaya memperluas perekonomiannya.

Di samping itu, ia juga menyebut perjanjian Britania Raya membuktikan bagaimana negara-negara lain bisa mendekati hal ini agar Trump mencopot bea masuk sektorial terhadap barang-barang seperti kendaraan dan logam yang ditetapkannya sebagai aspek penting dalam keamanan nasional.

Lutnick berbicara beberapa waktu setelah Trump menyatakan rancangan kesepakatan, yang akan memperluas akses pasar bagi Amerika Serikat serta mempercepat prosedur kepabeanan untuk ekspor; sebagai gantinya diberi insentif dalam bentuk pengurangan tarif tertentu pada kendaraan bermotor, besi tua, dan alumunium.

Tetapi, para petugas dari Inggris dan Amerika Serikat menyatakan bahwa masih terdapat beberapa elemen krusial yang perlu dituntaskan, termasuk keraguan atas pertanyaan-pertanyaan yang telah menjadi sumber keprihatinan selama ini, misalnya pajak layanan digital dan norma makanan Inggris.

Setelah pengumuman itu, Trump berbicara pada jurnalis bahwa dia "sangat dekat" dengan penandaan tangan dari beberapa perjanjian tambahan.

"Kita punya berbagai macam perjanjian," ujar Trump.

Trump mengumumkan perjanjian dengan Britania Raya tak lama sebelum Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat Jamie McCrery direncanakan akan terbang menuju Jenewa pada akhir pekan tersebut guna bertemu dengan petinggi dari China tentang masalah dagang.

AS dan China sudah membebankan bea masuk yang berat satu sama lain setelah pernyataan Trump di awal tahun ini, dalam serangkaian tindak-balas yang membahayakan perekonomian dunia.

Usaha tersebut mungkin akan menjadi jauh lebih kompleks dibandingkan usaha Trump dalam mencapai konsepsi dari sekutu serta mitra historisnya, walaupun Trump menandakan kamis lalu bahwa dia siap memangkas tarif apabila diskusi-diskusinya berlangsung lancar.

"Menurut saya, kita akan menjalin hubungan yang luar biasa," ujarnya.

Posting Komentar