Kebakaran Hutan Memukul Israel: 24 Orang Cedera karena Asap, Pemerintah Nyatakan Darurat Nasional

PR GARUT - Kebakaran hebat yang melanda daerah pedalaman Israel menyebabkan beberapa kota harus dievakuasi, penutupan berbagai jalur penting, serta pemberhentian operasional kereta api pada hari Rabu (30/4). Sebanyak 24 individu dinyatakan luka karena paparan asap tebal, sementara kondisi cuaca panas menjadi faktor pendukung kebakaran liar di area hutan Eshtaol, lokasi yang ada di antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Berdasarkan laporan dari stasiun televisi publik KAN, Rumah Sakit Assaf Harofeh menghadapi 10 pasien yang memerlukan perawatan medis. Sementara itu, suratkabar lokal Yedioth Ahronoth* sempat melaporkan adanya 12 korban cidera dalam kejadian tersebut.
Badan pemadam kebakaran dan penyelamat Israel sudah mengirimkan 111 personel serta 11 pesawat untuk memerangi api yang kian meluas di berbagai lokasi. Warga dari wilayah Neveh Shalom, Beko'a, Ta'ox, dan Mesilat Tzion diminta agar segera melakukan evakuasi.
Saluran 12 Israel menyatakan bahwa tingkat kerusakan dari api pada kejadian ini melebihi kebakaran hutan Carmel tahun 2010, yang pernah menjadi salah satu bencana lingkungan paling parah di negara tersebut.
Jalur utama yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv tutup secara sementara guna mencegah adanya korban jiwa serta memudahkan akses bagi tim pemadam kebakaran. Di wilayah selatan Israel, yaitu layanan kereta api dari Ashdod hingga Ashkelon diberhentikan, sehingga para penumpang harus terpaksa turun di pertengahan perjalanannya. Laporan ini disampaikan oleh Israel Hayom.
Mentri Perhubungan Miri Regev sudah memberikan instruksi untuk menyiapkan kereta yang menggunakan tenaga diesel apabila api semakin menjalar dan merusak sistem kelistrikan negara. Tindakan tersebut dilakukan agar dapat mencegah terjadinya hambatan dalam hal pergerakan orang dan pengiriman barang.
Pada saat bersamaan, Komandan Pemadam Kebakaran Wilayah Yerusalem, Shmulik Friedman, mengatakan bahwa api tersebut mungkin akan menjadi salah satu kebakaran paling besar dalam sejarah Israel.
Menghadapi situasi yang mendesak itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan keadaan darurat secara nasional dan memberikan instruksi kepada tentara agar membantu dalam upaya pemadam kebakaran, terutama di daerah pegunungan sekitar Yerusalem.
Pemerintah Israel pun mengajukan permohonan bantuan dari komunitas internasional.
Dari negara-negara seperti Yunani, Kroasia, Italia, dan Siprus turun bantuan untuk menghentikan api lewat rute udara. Sebagaimana dilaporkan oleh Channel 7, basis militer udara sudah dipersiapkan untuk menampung pesawat penjinak kebakaran asing apabila dibutuhkan.
Akibat selanjutnya, semua perayaan kemerdekaan Israel yang direncanakan minggu ini telah dicabut menurut laporan dari saluran 12.
Otoritas masih secara kontinu mengawasi situasi di lokasi, sementara tingkat peringatan kebakaran tetap dipertahankan pada posisi paling tinggi. ***
Posting Komentar