Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025: Ikuti Panduan Ustadz Adi Hidayat untuk Berpuasa Senin-Kamis

Daftar Isi

- Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menguraikan bagaimana Puasa Ayyamul Bidh dapat dikombinasikan dengan puasa sunnah lain seperti Puasa Senin Kamis.

Jadwal puasa Ayyamul Bidh pada bulan Zulkaidah tahun 1446 Hijriyah yang sesuai dengan Bulan Mei 2025 dapat dilihat dalam artikel ini.

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa aturan menggabungkan niat puasa pada saat pelaksanaannya memiliki pandangan berbeda di antara para ulama; beberapa mendukung dan lainnya menyarankan agar dilakukan terpisah.

Jadwal Bulan Puasa untuk Hari-hari Tengah di bulan Zulkaidah tahun 1446 Hijriyah

Kini kita sedang memasuki Bulan Zulqaidah tahun 1446 Hijriyah, yang merupakan bulan ke-11 dalam kalender Islam.

Diberitahu bahwa tanggal 1 Zulkaidah tahun 1446 Hijriyah sesuai dengan hari Selasa, 29 April 2025, sehingga jadwal fastabiqul khairat atau puasa Ayyamul Bidh untuk bulan Zulkaidah tahun 2025 akan dilaksanakan seperti yang tertera di bawah ini:

Puasa Ayyamul Bidh dimulai pada minggu ke-1, tanggal 11 Mei 2025 atau 13 Zulkaidah tahun 1446 Hijriyah.

Puasa Ayyamul Bidh hari ke dua: Senin, 12 Mei 2025 atau 14 Zulkaidah 1446 Hijriyah

Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga akan jatuh pada tanggal Selasa, 13 Februari 2025 atau 15 Zulkaidah 1446 Hijriyah.

Dalam kalender Puasa Ayyamul Bidh untuk bulan Zulkaidah atau Mei tahun 2025, hari kedua jatuh pada Senin, dimana saat itu umat Muslim disarankan pula untuk melaksanakan puasa senin kamis.

Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa kebiasaan berpuasa sunnat seperti pada hari Senin dan Kamis, yang sering dilakukan oleh umat Muslim, tetap mendapatkan pahala meskipun mereka melakukan puasa dengan derajat yang lebih tinggi.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa terdapat ulama yang mendukung penyatuan niat, sementara sebagian lainnya lebih condong pada pemisahan di mana setiap amal memiliki niat tersendiri.

Namun perlu diingat, saat kamu beralih ke ibadah yang lebih tinggi, maka ibadah yang sederhana juga akan mendapatkan pahala. Sebagai contoh, jika kamu melakukan puasa Senin-Kamis kemudian melanjutkannya dengan Puasa Ayyamul Bidh, dan ternyata bulan Syawal jatuh bersamaan dengan hari-hari tersebut, yaitu Senin dan Ayyamul Bidh, cukup niatkan untuk berpuasa di Bulan Syawal saja; secara otomatis, puasa-puasa lain itu pun akan dicatat dalam catatan pahalamu,” penjelasan ini disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat seperti dikutip dari channel YouTube Mentari Senja TV.

Pahalanya dari berpuasa pada hari Senin serta Ayyamul Bidh berasal dari kebiasaan sebelumnya yaitu dengan teratur melaksanakan puasa sunnat setiap Hari Kamis dan Senin, termasuk juga dalam penerapan Ayyamul Bidh saat tengah bulan.

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan kiatnya dengan mengatakan pindahkan perbuatan baik yang sederhana menuju yang lebih tinggi. Ketika melakukan amalan yang mulia pada waktu yang sama, maka ganjaran untuk perbuatan yang simpler tersebut telah tercatat.

"Bayangkan saja jika Anda berpuasa di bulan Syawal, atau menerapkan pola puasa Senin-Kamis secara konsisten dan kemudian beralih ke gaya puasa Daud. Misalkannya, Anda berpuasa pada hari Senin tapi tidak pada Selasa, lalu berpuasa lagi pada hari Rabu namun melewatkan hari Kamis; walaupun begitu, mereka yang rutin melaksanakan puasa Senin-Kamis padahal kadang-kadang ada pengecualian seperti melewati puasa pada hari Kamis, tetapi pahala atas niat baik tersebut akan tetap dicatat oleh Allah," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Itu dikarenakan Puasa Daud merupakan puasa bertukar-tukar, jadi tidak perlu lagi melaksanakan puasa setiap hari Kamis. Meskipun saat ini tidak menjalankan puasa, namun tetap mendapatkan pahala akibat kebiasaan sebelumnya.

Lebih baik lagi ketika bulan Syawal diisi dengan puasa Ayyamul Bidh serta puasa senin-kamis, karena akan menerima ganjaran kebaikan dalam tiga bentuk sekaligus.

Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa tidak perlu menggabungkan dua atau tiga niati sekaligus. Cukuplah bermaksud berpuasa dengan maksud yang lebih tinggi, yaitu seperti puasa Daud yang lebih utama daripada jenis-jenis puasa sunah lainnya yang sudah dijelaskan tersebut.

Tetapi untuk Anda yang mengikuti pandangan para ulama yang mengizinkan niat puasa sunah dapat disatukan, maka boleh berniat dengan menyebut jumlah tertentu dari puasa-puasa sunah tersebut.

Niat Puasa Sunnah

Untuk Anda yang biasanya mengucapkan niati, di bawah ini adalah niat untuk puasa sunah secara lengkap:

1. Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

Niatku adalah berpuasa pada hari Senin sebagai sunnah untuk Allah SWT.

Nawaitu untuk berpuasa pada hari Senin secara sunnat bagi Allah ta'ala.

Artinya:

Niat saya untuk berpuasa di hari Senin adalah sebagai sunah dilakukan demi Allah Ta’ala.

Niat Puasa Hari Kamis:

Niatku untuk berpuasa pada hari Kamis sebagai sunnah kepada Allah SWT.

Nawaitu saum Yaumul Khomis sunnatann li Ta'ala

Artinya:

Niat saya untuk berpuasa pada hari Kamis, sebagai sunah karena Allah Ta’ala.

2. Puasa Ayyamul Bidh

Berikut ini adalah niati untuk menjalankan puasa Ayyamul Bidaah:

Saya berpuasa pada hari-hari putih sebagai sunnah untuk Allah SWT.

Lafal latin:

NAWAITU SAUMA HARI-HARI SELAMA SETAHUN DALAM KESENIAN YANG DIWAJIBKAN OLEH ALLAH SWT

Artinya:

Saya berniat untuk berpuasa pada hari-hari putih sebagai ibadah sunnah karena Allah ta'ala.

4. Puasa Daud

Berikut adalah bacaaan untuk niat puasa Daud:

Niatku berpuasa seperti puasa Daud sebagai sunah untuk Allah SWT.

NAWAITU Shauma Daawud Sunnatallahtalahti

Maknanya: "Saya berniat berpuasa seperti Daud, yaitu sunnah karena Allah Ta'ala."

( )

Posting Komentar