Indikator Bitcoin Menunjukkan Sinyal Bullish Pertama sejak Februari, Lihat Target Rp 1,8 Miliar

Daftar Isi

– Harga Bitcoin (BTC) saat ini tengah mengevaluasi tingkat psikologis yang signifikan pasca kenaikan mendadak seminggu terakhir. Setelah mencapai puncak di USD 104.300 atau kurang lebih Rp 1,75 miliar, BTC kini bertahan di wilayah USD 103.000 atau sekitar Rp 1,73 miliar.

Masa ini dianggap sebagai periode pengumpulan sumber daya sebelum kemungkinan kenaikan lebih lanjut menuju puncak rekam historis senilai USD 109.000 (setara dengan Rp 1,83 miliar).

Akan tetapi, hal yang paling mengundang perhatian adalah suatu indikator kunci pada platform on-chain CryptoQuant memperlihatkan sinyal bullish untuk kali pertamanya sejak tanggal 24 Februari 2024.

Indikator Siklus Bull Bear di pasar, yang sebelumnya terus mengindikasikan keadaan bearish, saat ini sedikit demi sedikit mulai berubah haluan.

Walaupun sinyal tetap lemah dengan nilai 0,029, hal ini merupakan bacaan positif pertama dalam beberapa pekan belakangan," demikian tertulis dalam laporannya yang diterbitkan oleh CryptoQuant pada hari Sabtu, tanggal 10 Mei.

Selain itu, rata-rata pergerakan jangka pendek (30DMA) dari indikator tersebut kini semakin meningkat. Apabila dapat melebihi rata-rata jangka panjang (365DMA), data historis mengindikasikan adanya kemungkinan rally berbentuk parabola mirip dengan awal siklus bullish pasar sebelumnya.

Dari segi teknis, chart 4-jam Bitcoin menggambarkan adanya pola bullish flag yang muncul persis di bawah area supply dominan tersebut. Penurunan volume trading selama masa pengkonsilan ini dipandang sebagai ciri dari struktur bullish; para pembeli hanyalah "istirahat sejenak" sebelum rally selanjutnya dimulai.

Harga Bitcoin saat ini berada dalam zona konsolidasi sempit antara USD 102.500–USD 103.900. Jika berhasil menembus resistance di atas USD 103.600, BTC diprediksi bisa langsung melesat menuju USD 109.000, menandai fase penemuan harga ( price discovery ) baru.

Akan tetapi, jika tekanan jual bertambah kuat, harga dapat bergerak turun menuju level psikologis USD 100.000 (sekitar Rp 1,68 miliar) untuk melakukan pengkajian ulang sebelum kemungkinan rebound selanjutnya.

Secara struktural, trend dalam jangka menengah dan panjang masih positif. Indikator rata-rata pergerakan dengan periode 200 (SMA dan EMA), yaitu masing-masing berada pada angka USD 89.946 dan USD 92.357, mengindikasikan bahwa BTC saat ini berada cukup tinggi di atas titik support utama mereka.

Mengingat stabilitas ekonomi global sedang membaik dan altcoin pun semakin kuat, indikasi ini dapat mendorong tahap awal dari tren naik baru untuk Bitcoin serta seluruh pasar kripto.

Investor saat ini sedang mengawasi apakah Bitcoin bakal benar-benar mencapai puncaknya dan merambah ke wilayah melebihi USD 109.000 dalam beberapa hari mendatang.