Bupati Abdya Warnai Peringatan Tegas ke Perusahaan Tambang Operasional
Saya tidak peduli jika tak memberi manfaat pada rakyat, maka biarkan saja ditutup dan itulah yang telah saya jalankan. Safaruddin , Bupati Abdya
, BANDA ACEH – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, telah mengeluarkan ultimatum tegas kepada perusahaan pertambangan yang beraktivitas di daerah kabupaten terkenal dengan julukan Bumoe Breuh Sigupai itu. Safaruddin menyatakan siap untuk membatalkan izin operasional perusahaan-perusahaan tambang jika mereka gagal memberikan kemaslahatan bagi masyarakat setempat.
"Yang kami terima adalah kabarnya bahwa jalanan kita sudah rusak, dan saat ini saya sibuk memperbaikinya. Saya hanya peduli jika perbaikan tersebut memberi manfaat kepada masyarakat. Jika tidak, sebaiknya proyek ditutup saja," ungkap Safaruddin dalam upacara penyerahan kepengurusan Ikamabdya untuk wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang periode 2025-2030 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, pada sabit malam (10/5/2025).
Mantan wakil ketua DPRA tersebut menyatakan tegasnya bahwa dia tak akan pasif menghadapi perusahaan pertambangan serta pihak-pihak tertentu yang cuma berkepentingan mengeruk keuntungan dari sumber daya alam di wilayah Abdya. "Apabila mereka hanya menggunakan kesempatan tanpa memberikan manfaat untuk banyak orang di daerah ini, buat saya hal itu tidak relevan," ungkapnya.
Safaruddin pun menegaskan bahwa meskipun dalam situasi peningkatan efisiensi belanja pemerintahan, Pemda Abdya akan mencoba memperaktifkan kembali aset-aset yang telah dimilikinya sebelumnya, termasuk aset bergerak dan tak bergerak agar dapat mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Penguatan terhadap harta milik baik yang berwujud maupun tak berwujud perlu dikonversi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah. Ini merupakan tujuan utama dalam 100 hari pertamanya bekerja," jelasnya.
Safaruddin melanjutkan bahwa selama ini, adanya aset Bergerak semacam Kendaraan telah memberatkan Anggaran. Oleh karena itu, beliau akan merumuskan hal tersebut bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga Kendaraan dengan Usia Pakai lebih dari 10 sampai 15 Tahun dapat dilelang.
Selama sementara waktu, properti tetap seperti lahan pertanian dan bangunan akan dioptimalkan kembali dengan memperkenankan perusahaan eksternal terlibat sehingga dapat digunakan secara maksimal. "Hal ini menjadi motivasi kami selama seratus hari bekerja, saya telah mencatat aset tersebut dan kedepannya mereka akan ditawarkan kepada para pemain luar untuk operasionalisasi," jelasnya. Satu hal yang sangat diharapkannya adalah bahwa aset-aset tersebut nantinya akan menghasilkan pendapatan bagi Lima Tahun Kedepan. ra )
Posting Komentar