Apa itu Orangtua Peacock? Kenali 4 Ciri Khasnya!
Istilah peacock parent semakin terkenal mulai saat psikoterapis asal Inggris, Kathleen Saxton, menerbitkan karyanya berjudul " Orang Tua Merakku: Penemuan dan Pemulihan dari Pengasuhan Narsistik Umumnya, gaya parenting narsisistis bisa menjebak pendidik fokus pada dambaan mereka agar dianggap istimewa serta selalu mengharapkan pujian.
Lebih jauh lagi, mereka menekankan betapa pentingnya memiliki kontrol penuh serta mencapai kesempurnaan, sehingga kerapkali mereka berharap anak-anaknya dapat meninggikan martabat keluarga lewat prestasi sekolah maupun penampilan yang flawless. Dalam hal pelatihan mindset dan dampak negatif media sosial, Candice Tamara sebagai seorang ahli sudah menyebutkan empat indikator yang harus dicermati. peacock parent . Yuk, simak bersama!
1. Tidak bertanggung jawab

Candice menyebutkan, indikasi awalnya adalah peacock parent Adalah mereka tidak bisa memegang diri sendiri untuk bertindak dengan benar. Dia menyebutkan pula, bahwa mengatakan permintaan maaf akan menjadi hal yang sangat berat bagi mereka dan rasanya tidak otentik.
Dilansir laman Mirror, Terapis Sharon Martin, ahli dalam memahami individu dengan sifat perfeksionis, menyatakan, "Sebagian orang percaya bahwa mereka di atas orang lain sehingga berhak bertindak sesuai keinginan tanpa terkena dampak negatifnya. Ini sering kali adalah cara tak sadar untuk mengatasinyair keraguan diri, kurangnya harga diri, atau perasaan tidak aman."
2. Melakukan gaslighting

Ciri keduanya adalah mereka akan melakukannya gaslighting. Dilansir Medical News Today, gaslighting merupakan jenis penipuan emosional di mana individu menyebabkan pihak lain meragukan kestabilan mental, kenangan, atau pemahaman tentang realitas mereka. Biasanya, target dari tindakan ini akan mengalami keragu-raguan terhadap diri sendiri. gaslighting Mungkin akan merasa kebingungan, khawatir, atau enggan untuk percaya pada diri mereka sendiri.
Candice menegaskan, "Apabila Anda menghampiri mereka untuk menceritakan tentang perasaan Anda kepada mereka, mereka cenderung membuat Anda berpikir bahwa emosi Anda tidak tepat dan Anda cuma terlalu peka."
3. Tidak menghormati batasan

Tanda selanjutnya adalah orangtuamu tidak menghormati batasan. Hal ini dapat menjadi tantangan emosional, jadi penting untuk mengomunikasikan kebutuhanmu dengan jelas. Orangtua yang tidak menghormati batasan adalah mereka yang sulit menerima bahwa anak, terutama saat sudah tumbuh dewasa, memiliki hak atas ruang pribadi, pendapat, dan keputusan hidupnya sendiri.
Ini dapat dilihat melalui tindakan mereka yang terlibat dalam urusan orang lain tanpa diundang, memaksakan keinginan supaya anak patuh sepenuhnya, atau gagal menghormati ruang pribadi, entah itu aspek emosi ataupun fisikal.
Dilansir laman Charlie Health, Penyedia layanan kesehatan mental, Anda perlu mendefinisikan batas dengan orang tua yang memiliki sifat narsistik. Bila mereka secara berkelanjutan melupakan atau sengaja mengacuhkan permintaan Anda, akan amat bermanfaat apabila Anda menyatakan akibat tertentu ketika mereka tidak respek pada batas tersebut.
4. Merasa memiliki hak penuh atas waktumu

Indikator keempat yang bisa saja disajikan adalah peacock parent Adalah mereka menganggap memiliki hak atas waktumu dan tenagamu. Banyak orang tua yang meyakininya sebagai tanggung jawab besar bagi anak-anaknya untuk membahagiakan diri sendiri, hingga mereka merasa berhak mendapatkan waktu serta penghargaan darimu.
Dilansir Get Surrey Terkait masalah ini, Candice menyebutkan, "Ketika Anda berada di dekat orang lain atau ketika Anda menjalin hubungan positif dan membahagiakan dengan seseorang, mereka akan merasa iri. Kecemburuan tersebut juga muncul dalam situasi seperti itu."
Walaupun tujuan mereka umumnya datang dari hasrat agar anak berhasil, metode semacam itu dapat meniadakan keperluan emosi dan identitas si anak. Secara keseluruhan, sangat krusial bagi para orang tua untuk menyaring di antara memberikan dukungan dan menjalankan kendali atas perkembangan sang buah hati tersebut. anak dapat berkembang menjadi pribadi yang independen, berani, dan senantiasa merasa puas dengan diri mereka sendiri, tidak sekadar sebagai eksterior untuk memenuhi harapan orangtua.
Posting Komentar