Transformasi Dagadu di Tengah Isu Penurunan Daya Beli Masyarakat

Daftar Isi

, YOGYA - Pabrikan kaos ikonik dari Yogyakarta, Dagadu berkembang menjadi merek fashion harian yang stylish untuk semua kalangan.

Sejak tahun 1994, kaos bergambar "Mata" dari Yogyakarta telah menjadi oleh-oleh khas untuk wisatawan di Jogja.

Dalam peresmian berjudul "Crafted with Stories – Merangkai Jejak Menjahit Makna", yang dihelat pada hari Jumat (25/4/2025), Dagadu menampilkan seri terbarunya yang menyatukan warisan budaya dengan gaya fashion kontemporer.

Acara peresmian yang dilangsungkan di Museum Benteng Vredeburg pada hari Jumat tanggal 25 April 2025 juga disambut dengan kehadiran semuadirektur Dagadu.

Pada serangkaian acara tersebut, Mia Argianti sebagai CEO DTRagadu, bersama dengan vokalis band Shaggydog Heru Wahyono, menyampaikan pandangan mereka tentang perkembangan Dagadu beserta kepentingan kerjasama budaya di bidang kreatif.

Mia berpendapat bahwa transformasi merupakan tahap krusial dalam menghadapi pergantian jaman.

"Dagadu telah lama menjadi bagian integral dari irama kehidupan di Yogyakarta. Namun saat ini, kami berharap untuk meninggikan citra tersebut hingga mencapai tingkatan yang lebih bersifat inklusif serta semakin berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia," jelas Mia.

Menurut dia, Dagadu tidak hanya oleh-oleh, tetapi telah menjadi fashion statement Yang mengagumkan, simbol gaya hidup berkualitas berasal dari budaya.

Peluncuran seri baru Dagadu kali ini disertai pula oleh persembahan Fashion Trunk khas yang dibarengi filosofi kehidupan bagi kalangan pemuda masa kini.

Serangkaian acara yang dirilis termasuk Dagadu - Special Collection (Bersemi, KPR, Serakahn Pergi, Plastik Beracun, Hancurnya), Serie Jogja (Kasongan, Nasinya Terbang, Baik Sama Buruk) serta seri Remaja (Rumah dan Tamagotchi).

Mia mengungkapkan bahwa perubahan ini bukan sekadar masalah tampilan atau desain. Ini merujuk pada tujuan yang lebih luas yakni menghasilkan pengaruh sosial serta membangun lingkungan kerja sama kreatif, terutama untuk kalangan pemuda di Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, juga memberikan apresiasinya terhadap perubahan para pembuat kaos souvenir ini.

Hasto menyebut Dagadu sebagai penanda karya istimewa di Kota Yogyakarta, bukan sekadar merek fashion, tetapi juga simbol kreativitas dan identitas Yogyakarta.

"Sebagai bagian dari industri kreatif lokal, Dagadu telah membuka banyak peluang bagi generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi dalam perkembangan ekonomi kreatif. Kami berharap Dagadu dapat terus berkembang dan membawa nama Yogyakarta ke tingkat nasional maupun global,” ujar Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Sebagai bagian dari peluncuran ini, Dagadu menggandeng berbagai pihak, termasuk Pemerintah Yogyakarta, influencer dan Gen Z, fashion & culture expert, serta grup musik Shaggydog, yang sebelumnya telah berkolaborasi dalam proyek bertajuk “Manunggaling Dagadu lan Shaggydog”. Kolaborasi ini menghasilkan 11 desain eksklusif.

Dagadu juga bertekad menyediakan barang-barang yang lebih hijau dengan memakai material premium serta membantu para pembuat lokal.

Mengukuhkan janjinya dalam melestarikan budaya, merek itu bekerja sama dengan Badan Warisan Indonesia (IHA) guna menampilkan kekayaan warisan negeri kita di dalam rancangan pakaian yang bisa dipakai.

Posting Komentar