Fore Kopi Raup Dana IPO Rp 353,44 Miliar, Bakal Buka 140 Gerai Baru

JAKARTA, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), yang juga dikenal sebagai Fore Coffee, melakukan pencatatan sahamnya lewat proses penawaran umum perdananya atau IPO hari ini, Senin (14/4/2025), di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Catatan ini mencatatkan titik balik signifikan dalam evolusi Fore Coffee menjadi entitas publik yang berkomitmen pada kejelasan serta manajemen korporat yang solid.
Dengan pelaksanaan IPO, Fore Coffee berhasil mendapatkan dana kurang lebih senilai Rp 353,44 miliar, di mana harga jual tiap sahamnya adalah Rp 188. FORE kemudian menawarkan sejumlah 1,88 miliar saham baru yang berarti mencakup 21,08% dari jumlah seluruh modal yang telah disetorkan dan diposisikan secara penuh.
Mandiri Sekuritas serta Henan Putihrai Sekuritas bertugas sebagai underwriter untuk emisi efek ini, memainkan peran penting sebagai jembatan di antara para investor dan dunia bursa saham.
dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana fore coffee akan dialokasikan untuk membiayai pertumbuhan secara nasional. ini mencakup merencanakan buka sekitar 140 cabang baru berjualan kopi di indonesia dalam waktu dua tahun kedepan, mengakselerasi perkembangan segmen bisnis baru lewat entitas anak perusahaannya, dan juga menutupi keperluan likuiditas operasionalnya.
Detil penyaluran dana dari Penawaran Umum Perdana Saham PT Fore Coffee dapat dijabarkan sebagaimana berikut.
- Sekira Rp 275 miliar dialokasikan untuk mengembangkan rangkaian gerai kopi, dengan tujuan mendirikan 140 lokasi baru dalam waktu dua tahun kedepan.
- Kira-kira 60 miliar rupiah dialokasikan untuk perluasan secara vertikal dengan membuka gerai donat oleh perusahaan anak-usahanya.
- SekiraRp18,44miliaruntukmemenuhimbyarmodalkerjaoperasional
"Kami sungguh gembira menyongsong chapter baru ini bersama para pemodal. Rencana strategis yang kita jalankan mencakup investasi jangka panjang guna menguatkan dasar perusahaan, mengeraskan cakrawala pasarnya, dan juga merupakan sebagian dari janji Fore Coffee untuk selalu berevolusi dengan menawarkan kopi berkualitas tinggi namun tetap terjangkau," ungkap Vico Lomar, CEO Fore Coffee melalui rilis pers.
Di hari perdagangan pertama, saham FORE melonjak menuju wilayah positif dan mencapai batas auto reject atas (ARA). Nilai saham FORE meningkat tajam sebanyak 34,04 persen hingga menembus tingkatan Rp252 per saham ketika pasar dibuka.
Kecerian para investor ditunjukkan oleh tingkat oversubripsi melebihi 200,63 kali dengan partisipasi sebanyak 114.873 investor dalam proses alokasi khusus tanggal 10 April 2025, seperti yang dicatat di dalam database e-IPO.
Fore Kopi bertransformasi sebagai perusahaan publik nomor 12 yang mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2025 ini.
"Memutuskan melanjuti proses IPO di saat ketidakstabilan pasar global merupakan langkah paling tepat. Meskipun sepertinya bertentangan dengan naluri kita, namun keputusan tersebut dibuat atas dasar keyakinan yang kuat," jelas Wilson Cuarta, Ketua Komisari Fore Coffee sekaligus co-founder dan managing partner East Ventures.
Wilson menyebutkan, penawaran umum perdana (IPO) untuk Fore Coffee akan menunjukkan bahwa terdapat perusahaan rintisan di Indonesia yang dikelola secara efektif, menghasilkan laba, dan menjalankan operasinya dengan prinsip-prinsip manajemen yang solid. Selain itu, para pemodalnya lebih mementingkan pertumbuhan jangka panjang daripada nilai aset dan strategi pensinyalan keluar saja.
"Tujuan masa depan Fore Coffee adalah untuk membanggakan Indonesia. Listing di bursa saham hanyalah tahap pertama. Kami akan menjadi juara dan pemilik pasar di negeri kita sendiri, kemudian pada akhirnya dari Indonesia menuju dunia," tambah Wilson.
Fore Coffee menyampaikan bahwa mereka telah mencatat pertumbuhan performa finansial yang kuat dan stabil selama beberapa tahun belakangan ini. Pada bulan September 2024, pendapatan bersih perusahaan tersebut dinyatakan senilai Rp 727 miliar, mengalami kenaikan sebesar 135% dibanding periode serupa di tahun sebelumnya.
Laba kotor milik Fore Coffee mencatatkan angka Rp 447 miliar, mengalami pertambahan sebanyak 128 persen (year-on-year/yoy). Sementara itu, EBITDA-nya tercatat di angka Rp 135 miliar dan meningkat menjadi 187 persen (yoy).
Posting Komentar