Tanggapi Demonstrasi Indonesia Gelap, Mahfud: Banyak Kebijakan Prabowo yang Terang

Daftar Isi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sebelumnya, Mahfud MD, menyebutkan bahwa banyak kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto yang "terang" dan tidak memerlukan protes.

Mahfud menyampaikan hal ini di Balairung UGM, DI Yogyakarta, Kamis (20/2/2025) saat menanggapi gelombang demonstrasi "Indonesia Gelap."

Mahfud MD menyebutkan bahwa ada kebijakan yang perlu dikritisi. Namun, menurutnya tidak berarti semua kebijakan pemerintah buruk.

"Oh, tidaklah semuanya 'gelap'. Banyak juga yang 'terang' dan yang terang itu tidak perlu diprotes kok," kata Mahfud di Balairung UGM, Kamis (20/2).

Eks calon presiden Ganjar Pranowo kemudian mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu kebijakan yang patut diapresiasi.

.

Lebih lanjut, Mahfud menyinggung kebijakan efisiensi anggaran Prabowo.

Ia berpendapat, efisiensi adalah langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara.

"Mengapa orang berpikir efisiensi itu kurang bagus? Sejak zaman Orde Baru kita marah karena negara tidak menggunakan anggaran dengan efisien, kemudian reformasi juga muncul karena anggaran negara tidak digunakan dengan efisien," katanya.

Mahfud menyatakan, efisiensi anggaran telah menjadi masalah sejak era Orde Baru.

Mahfud menyampaikan bahwa ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, menemukan bahwa inefisiensi anggaran pada masa Orde Baru mencapai 30 persen.

"Iya, sekarang mungkin kita melanjutkan temuan ayahnya Pak Prabowo, harus kita efisienkan. Kita hormati itu," katanya.

Meskipun demikian, Mahfud menegaskan bahwa efisiensi harus dilakukan secara selektif sehingga tidak merugikan sektor yang penting.

Akademisi UII itu menilai, efisiensi harus menyasar pengeluaran negara yang tidak perlu seperti dana kickback proyek, perjalanan dinas yang tidak perlu, atau praktik pamer di kalangan pejabat.

"Tapi (efisiensi) harus dikritik. Kalau lalu bidang ini (asal dipotong) 10 persen, bidang ini 20 persen, bidang ini 60 persen. Nah, dipotong-potong gitu kan kurang," kata Mahfud.

Posting Komentar