'Banjir Premium' di Jakarta Barat Viral di Media Sosial, Begini Dugaan Penyebabnya

Di Jakarta Barat, sebuah video telah menyebar luas di media sosial mengenai air banjir yang bening kebiruan. Air banjir ini justru berwarna berbeda dengan umumnya, yaitu coklat dan kotor. Padahal, menurut video tersebut, tempat tersebut adalah sebuah kawasan jalan umum yang terbuka dan dekat pusat perbelanjaan Mal Taman Palem.
Atau mode Tahun Baru Cina pada Rabu, 29 Januari 2025, lalu terjadi. Banjir yang terjadi diawali dengan curah hujan intensitas tinggi yang meluas ke Jabodetabek. Hujan ekstrem, seperti yang terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, mencapai 264 mm.
.
Terlihat beberapa anak kecil bermain di banjir itu. Beberapa penduduk lainnya juga tampak berada di tengah-tengah banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut.
Siswa itu bukan "seperti tembok runtuh" kata Direktur Eksekutif Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Subekti. Hujan ekstrem, menurutnya, bukan penyebab kejadian akhir-akhir ini.
Subekti merekomendasikan untuk memeriksa lebih lanjut. "Jika air PDAM biasanya memiliki bau yang khas seperti kaporit," kata Subekti menjelaskan, pada Sabtu, 1 Februari 2024.
Dugaan itu menjawab Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dengan ujian kondisi terkini di sekitar Mal Taman Palem yang banjirnya telah menghilang. Beliau menyatakan, tidak ditemukan adanya sisa genangan di area jaringan pipa PAM Jaya di sana. "Jika kebocoran pipa maka air tidak berhenti," katanya.
Meskipun demikian, Arief meminta timnya untuk mengkaji fenomena banjir air bersih itu lebih dalam. Menurutnya, perlu dilakukan diagnosis dengan melihat semua lingkungan untuk membuat kesimpulan. Hipotesa awal "banjir premium", menurutnya, "mungkin disebabkan karena drainase di sekitar area memang bersih sehingga air hujan yang jatuh tidak tercampur air lumpur sampah."
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, berpikir seperti Arief. Dia bahkan menambahkan bahwa banjir air tawar di Taman Palem biasanya terjadi saat musim hujan tiba, ketika intensitas hujan meningkat dan tanah tidak dapat menyerap air dengan cepat.
Yohan mengatakan bahwa Taman Palem terletak di daerah yang relatif rendah, sehingga sampah air hujan bisa mengalir ke area tersebut dengan mudah. Beliau berpendapat bahwa kemungkinan besar sistem drainase yang ada tidak cukup efektif untuk mengalirkan air hujan tersebut, sehingga menyebabkan banjir. "Jadi banjir bukan berasal dari kebocoran pipa air atau sumber lainnya," ujarnya.
Pilihan Editor:
Posting Komentar