Prabowo Terbitkan Paket Stimulus Ekonomi untuk Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Daftar Isi

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan sejumlah kebijakan strategis untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan kemampuan belanja masyarakat guna memacu pertumbuhan ekonomi.

Presiden menyampaikan hal tersebut dalam konferensi persnya terkait kewajiban menyimpan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri, pada Senin, 17 Februari 2020 di Istana Merdeka, Jakarta.

“Dalam kuartal pertama tahun ini kebijakan-kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pertama, dampak kebijakan peningkatan UMP 2024. Kedua, optimalisasi penyaluran bantuan sosial di bulan Februari dan Maret 2025.

"Tiga, pencairan THR bagi ASN dan swasta di bulan Maret 2025. Empat, stimulus pada bulan Ramadan yaitu diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, program diskon belanja, program pariwisata mudik lebaran, (dan) stabilitas harga pangan,” kata Presiden.

Selanjutnya, Presiden menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan kebijakan strategis dalam hal penyediaan paket stimulus ekonomi, serta penerapan program makanan bergizi gratis (MBG), penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendistribusian Panen Padi. Presiden menyampaikan bahwa terdapat laporan peningkatan produksi beras secara signifikan.

“Paket stimulus ekonomi (seperti) diskon tarif listrik, PPN DTP pembelian properti dan otomotif, PPnBM DTP otomotif mobil listrik dan hibrida, subsidi pajak DTP motor listrik, PPh DTP sektor padat karya, optimalisasi program makan bergizi gratis, optimalisasi penyaluran KUR, panen padi terealisasi secara optimal,” kata Kepala Negara.

Presiden Prabowo juga menyoroti kebijakan jangka pendek, selain itu, ia juga menekankan upaya transformasi ekonomi melalui beberapa kebijakan pendorong daya saing, seperti program makanan bergizi gratis, program ketahanan pangan dan energi, serta pengoptimalan pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Dana Alokasi Khusus (Dana Alokasi Tahunan).

“Optimalisasi pengelolaan BUMN kita melalui konsolidasi ke dalam suatu dana investasi nasional yang akan kita rilis pada tanggal 24 Februari mendatang yaitu Danantara. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara (Daya Anak Bangsa Nusantara),” ujarnya.

Selanjutnya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pembangunan kawasan industri, kredit investasi untuk industri padat karya, kebijakan tentang Hak Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), serta pembentukan bank emas.

"Sekarang kita akan membuat bank emas, karena selama ini kita tidak memiliki bank untuk menyimpan emas kita, tidak ada di Indonesia, sehingga emas kita banyak diekspor ke luar negeri, sekarang kita ingin memiliki bank khusus untuk emas di Indonesia, insyaallah bank emas kita akan diresmikan pada tanggal 26 Februari," ujar Presiden.

Pada tingkat global, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia juga sedang mempercepat proses penyertaannya dalam BRICS, menyelesaikan Perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Uni Eropa-CEPA, serta melanjutkan proses pendaftaran ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

“Kita juga akan menyelesaikan perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), yaitu semacam zona perdagangan bebas, mengurangi tarif bagi barang-barang kedua pihak. Kemudian kita juga melanjutkan registrasi kita ke OECD, dan kita juga ingin segera menyelesaikan kerja sama kita CEPA Indonesia-EU,” ucapnya.

Posting Komentar