Megawati Beri Hadiah Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah ke Paus Fransiskus

Daftar Isi

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, bertemu dengan Pemimpin Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus, di Istana Apostolik, Vatikan, pada Jumat (7/2). Di sana, ia memberikan Paus sebuah lukisan Bunda Maria yang mengenakan mantila berwarna putih dan berkebaya merah.

Megawati hadir bersama Ketua DPR RI Puan Maharani yang merupakan putrinya dan putranya, Mohamad Rizki Pratama. Selain itu, juga hadir anggota DPR RI Ahmad Basarah dan mantan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, yang menyertainya.

"Paus sangat gembira menerima cenderamata itu dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani," kata Basarah seperti dikutip dari

Hadiah lukisan yang diberikan Megawati berasal dari Jakarta. Puan Maharani juga memberikan cinderamata kepada Paus berupa baju wayang yang dibuat dari batik tradisional Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Megawati dan Paus membahas topik mengenai kebangsaan sampai dengan pemanasan global. Megawati datang ke Vatikan untuk menjawab undangan Paus untuk menjadi pembicara di World Leaders Summit on Children's Rights.

"Saya memang menerima undangan secara langsung dari beliau, kita membicarakan masalah nasional," kata Megawati.

Mereka mengatakan Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan nilai-nilai gotong royong. Megawati mengungkit juru bicaranya di World Leaders Summit on Children's Rights, di acara yang sama dihadiri Paus, tentang Pancasila.

Jadi, Pancasila bukan hanya kepunyaan bangsa Indonesia saja, dan sangat-sangat mudah karena empatyyasa tersebut itu adalah hal-hal kehidupan yaitu terutama kehidupan beragama dan kemanusiaan.

Megawati berkata, Paus Fransiskus setuju dengan topik keadilan manusia yang diemperikoan. Ia menyebutkan adanya perubahan di dunia yang saat ini sangat menyiksa diri."Kalau dilihat sekarang ini terjadi perubahan di dunia yang sangat menyesakkan karena seharusnya sudah tidak ada perang tetapi berjalan perang" kata Megawati.

Menurut Megawati, Paus juga khawatir tentang pemanasan global. "Di Vatikan ternyata ada pusat penyelidikan tentang masalah kutub, baik kutub utara maupun kutub selatan, dan beliau sangat khawatir karena mencairnya es tidak lagi leleh, tetapi sudah hancur, sehingga menjadi seperti gunung," kata Megawati.

Posting Komentar