Mati Kutu Connie Bakrie Ditagih Dokumen Skandal Petinggi Negera Usai Hasto Ditahan: Saya Dititipkan

Daftar Isi

Ketika Connie Rahakundini Bakrie ditagih untuk menjelaskan dokumen skandal yang dikabarkan dimiliki olehnya, ia segera meninggal.

Ya, Connie Rahakundini Bakrie sempat mengancam membongkar skandal para petinggi negara ke publik.

Dia mengungkapkan hal itu saat konflik antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Pemerintah.

Namun kini Hasto telah dipenjara terkait kasus Harun Masiku.

Lantas publik penasaran dengan ancaman Connie Bakrie yang menyimpan dokumen skandal para tokoh tinggi.

Padahal Connie Bakrie akan membongkar semua skandal kalau Sekjen PDIP ditahan.

Sekarang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah ditahan atas kasus suap dan kaburnya Harun Masiku, politisi PDIP.

Banyak orang menunggu skandal apa yang dimaksud PDIP.

PDIP juga menyebut dokumen itu disimpan di Connie Bakrie di Rusia.

Sekarang Connie Bakrie menjelaskan dokumen skandal tersebut.

Connie yang sekarang berada di Rusia mengatakan bahwa dokumen itu tidak bisa dibagikan.

Dia hanya menyimpannya dan tidak bisa menyebarkannya meskipun Hasto telah dipenjara.

Saya menyimpan banyak dokumen dari Pak Hasto Kristiyanto.

Itulah yang Anda sebutkan terkait FPI lah.

Saya hanya dititipkan untuk menandatangani di hadapan notaris.

Saya hanya dititipkan. Tidak boleh menyebarkan atau memindahkan,"kata Connie dikutip dari video yang disebar akun Ferry Koto pernyataannya di twitter, Minggu (23/2/2023).

Sebelumnya, pada akhir Desember 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengancam akan menayangkan video skandal para pejabat tinggi negara.

Ancaman ini datang setelah mereka mengaku menjadi korban kriminalisasi.

Sekarang Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto telah ditahan oleh KPK kasus penyuapan dan pelarian Harun Masiku.

Guntur Romli, Sosok Pimpinan PDIP, mengungkap rahasia dokumen dan video skandal pejabat tersebut pada Jumat 27 Desember 2024 lalu.

Guntur Romli saat itu mengatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang akan mengungkapkan dokumen dan video itu.

"Beneran (akan diungkap ke publik). Sebagai perlawanan. Bukan serangan balik, tapi sebagai perlawanan terhadap kriminalisasi," kata Guntur Romli seperti dikutip dari Kompas.com.

Guntur mengatakan bahwa ancaman untuk membongkar kasus ini merupakan tanggapan atas tuduhan kriminalisasi yang dialami Hasto, yang sedang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku.

Dia sangat percaya diri bahwa informasi dan video yang disampaikan oleh Hasto adalah akurat.

Dengan mengingatkan pengalaman selama sembilan tahun di lingkaran kekuasaan pemerintahan Presiden ke-7, Joko Widodo.

Ia bahkan mengklaim bahwa skandal ini akan lebih mengejutkan dari kasus "Watergate" di Amerika Serikat.

"Skandal ini sangat besar, bahkan melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana praktik hukum yang salah digunakan dengan memanfaatkan aparatur negara untuk membunuh lawan politik. Potensi bahayanya sangat besar," kata Guntur.

Dimana dokumen itu sekarang?

Hasto Kristiyanto saat ini sedang ditahan oleh KPK.

Dia mengenakan rompi oranye dengan tangan diborgol saat konferensi pers pimpinan KPK di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).

Dia ditahan KPK dalam dua kasus dugaan gangguan penyelidikan dan kasus korupsi.

Guntur Romli juga pernah mengungkapkan bahwa Hasto Kristiyanto telah menitipkan dokumen dan video skandal pejabat negara kepada pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie.

Saat ini dokumen tersebut berada di Rusia, di mana Connie sedang menempati posisi Guru Besar di Universitas Negeri Saint Petersburg.

Connie Rahakundini Bakrie mengakui bahwa beberapa dokumen dalam bentuk yang berbeda diduga mengandung informasi tentang dugaan skandal beberapa pejabat di dalam negeri.

"Tepat. Silakan cek Instagram saya, karena itu sumber informasinya. Saya yang menyampaikan," kata Connie ketika dihubungi Kompas.com, Senin (30/12/2024) kemarin.

Connie mengatakan langkah tersebut diambil sebagai langkah keamanan untuk mencegah dokumen itu hilang.

Menurut Connie, berbagai dokumen itu ditinggalkan ketika dia pulang ke Jakarta dan dibawa kembali ke Rusia.

Posting Komentar