Liga Voli Korea - Megawati Jadi Bahan Perbandingan Media Korea Saat Gyselle Silva Berjuang Sampai Frustrasi di GS Caltex

Daftar Isi

BOLASPORT.COM - Nasib Megawati Hangestri Pertiwi menjadi bahan perbandingan untuk Gyselle Silva yang mengalami kesulitan meningkatkan performa timnya di Liga Voli Korea 2024-2025.

Putaran kelima fase reguler Liga Voli Korea 2024-2025 telah berakhir, di mana beberapa tim mengalami peningkatan dan penurunan performa, termasuk GS Caltex Seoul KIXX.

Tim yang pernah menjadi juara Liga Voli Korea selama sembilan musim berturut-turut telah mencatatkan beberapa kemenangan dan kekalahan yang tidak kalah mengharukan.

Sebagai tim di bawah klasemen, GS Caltex pernah mengalahkan beberapa lawan lawan yang tangguh, termasuk juara bertahan musim sebelumnya Suwon Hyundai E&C Hillstate.

Total tiga kemenangan berhasil diraih GS Caltex pada putaran kelima Liga Voli Korea 2024-2025 ini sebelum ditutup dengan kekalahan yang menyakitkan.

Ya, langkah tim yang dikembangkan oleh Lee Young-Taek itu berakhir pahit di putaran ini setelah kalah telak dari Daejeon JungKwanJang Red Sparks minggu lalu.

GS Caltex mengalami kesulitan untuk menembus dan mengimbangi permainan tim yang dipasangi pemain voli Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi tersebut.

Meskipun kehilangan salah satu pemain andalan, Vanja Bukilic karena cedera, Red Sparks tidak terhambat untuk mengalahkan GS Caltex dengan skor telak 3-0.

Hasil minor ini jelas menjadi kekecewaan yang belum dapat diatasi oleh GS Caltex ketika musim kompetisi fase reguler mendekati akhir masa-masa.

Kekecewaan menghadapi performa GS Caltex yang tidak pernah membaik juga dirasakan oleh pemain andalan mereka, Gyselle Silva.

Penyerang asal Kuba itu belum bisa membawa timnya berbicara banyak setelah tidak mendapatkan dukungan maksimal dari pemain lokal.

Kiprah Silva pada musim ini semakin mengejutkan karena dia menjadi pemain paling mematikan dari segi mencetak gol.

Bagaimana tidak? Silva menampilkan penampilan yang sangat baik sebagai lawan dengan menduduki peringkat pertama dalam tabel peringkat Liga Voli Korea 2024-2025.

Posisi puncak dipegang Silva setelah dia mengumpulkan total 814 poin, dia menempati peringkat atas dengan jarak yang cukup jauh dari rival terdekatnya, Viktoriia Danchak (IBK Altos), yang hanya mengumpulkan 750 poin.

Raihan tersebut membuat pevoli berusia 33 tahun itu seperti berjuang sendirian untuk menjaga kehormatan GS Caltex di setiap pertandingan yang diikuti.

Tidak berbeda, nasib Silva di GS Caltex pun mulai dibandingkan dengan pemain lainnya termasuk Megawati oleh salah satu media Korea Selatan, MyDaily.

"Apa nama pemain yang mendapatkan skor tertinggi di sektor putri wanita setelah babak kelima?" menurut My Daily.

Belum ada pemain Pink Spiders yang berada di posisi pertama atau Red Sparks yang berada di posisi kedua.

Bukan pemain dari tim juara bertahan Hillstate yang ada di peringkat ketiga, melainkan Silva dari GS Caltex, yang berada di peringkat ketujuh.

Diposisikan sebagai pejuang tunggal layak dipasang di pundak Silva karena GS Caltex tidak memiliki pemain yang bisa memberikan dan membuka ruang seperti tim lainnya.

Salah satu contoh adalah Megawati di mana dia berbagi tugas di lini serang Red Sparks bersama Bukilic, yang kini dikenal sebagai pasangan meriam yang handal.

Pada kesempatan ini, Pink Spiders juga memiliki trisula maut dalam diri Kim Yeon-koung, Tutku Burcu Yuzgenc, dan Jeong Yun-ju.

"Tim lain memiliki formasi segitiga Pink Spiders (Kim Yeon-koung, Tutku, Jeong Yun-ju) dan pasangan pemukul Red Sparks (Megawati-Bukirich)," tulis My Daily.

Dengan itu, mereka memiliki kemampuan untuk mengalokasikan energi melalui berbagai rute serangan dan bahkan performa.

Tapi ketergantungan GS Caltex pada serangan Silva adalah hal yang sangatlah pasti.

Tak dapat dipungkiri, menjadi pejuang tunggal dalam sebuah tim membuat Silva lebih mudah merasa kelelahan dan frustrasi karena minimnya dukungan yang ia miliki.

"Padahal, Silva telah menunjukkan performa terbaiknya hingga putaran ke-5," tulis My Daily.

Agar GS Caltex mencapai kemenangan, maka performa pemain lain yang dapat mengurangi beban Silva dan mengurangi risiko cedera akibat kelelahan fisik sangat diperlukan.

Tidak ayal, melihat fakta tersebut membuat Megawati lebih baik karena berada di tim yang benar-benar bisa saling melengkapi walaupun raihan poin masih kalah jauh dari Silva.

Hingga putaran kelima berakhir, pemain asal Jember, Jawa Timur itu masih berada di peringkat ketiga klasemen skor dengan total 709 poin.

Posting Komentar