Harga Bitcoin Tumbang Usai Trump Umumkan Tarif Impor Baja dan Alumunium

Perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara mitranya meningkat ketegangan segera setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif pada produk aluminium maupun baja.
Trump menekankan bahwa setiap baja dan aluminium yang memasuki AS akan ditetapkan dengan tarif 25%. Ia juga menyatakan bahwa Gedung Putih akan mengembangkan reaksi balas cela terhadap negara-negara yang menetapkan biaya impor untuk barang-barang AS.
"Mereka menagih kami 130% dan kami tidak menagih mereka sesuatu apapun," ujar Trump.
Sementara itu, harga turun sejenak namun kemudian kembali stabil.
Juga menunjukkan harga Ether di level US$ 2.635 (Rp 43,07 juta), mendekati level yang sama sebelum pengumuman tarif. Materi tersebut mencapai titik terendah US$ 2.537 (Rp 41,47 juta) tetapi kembali ke US$ 2.645 (Rp 43,23 juta).
Pada waktu yang sama, total kapitalisasi pasar kripto menurun dari US$ 3,15 triliun menjadi US$ 3,1 triliun. Sejak itu, nilai kapitalisasi pasar kripto telah pulih menjadi US$ 3,13 triliun.
Ketakutan Menguasai Pasar Kripto
), yang mengukur sentimen pasar terhadap mata uang kripto, telah terjebak dalam wilayah ketakutan selama seminggu terakhir. Indeks tersebut mencatat skor rata-rata 44 dari 100.
Data terkini pada 10 Februari juga memaparkan peringkat ketakutan, dengan skor 43, menurun dari 46 yang tercatat pada hari sebelumnya.
Trump telah mengumumkan rencana tambahan untuk menerapkan tarif terhadap Uni Eropa, superkonduktor, minyak, gas, baja, dan tembaga. Pada tanggal 1 Februari, Trump meluncurkan tarif 25% terhadap mitra dagang utamanya di Kanada dan Meksiko dan 10% terhadap Cina. Kebijakan tarif ini menyebabkan melemahnya pasar saham dan pasar Cryptocurrency.
Salah satu pendiri Bybit, Ben Zhou, berpendapat bahwa likuidasi pasar kripto dapat mencapai sekitar US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar.
Pasar kripto akhirnya pulih setelah tarif tambahan yang rencananya diterapkan untuk Meksiko dan Kanada ditunda pada 3 Februari selama 1 bulan. Namun, Trump tidak mengesampingkan pelaksanaannya setelah jeda itu berakhir.
Posting Komentar