Fatima, Perempuan yang Hadir di Antara Erdogan dan Prabowo

Kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia telah berakhir. Namun, masih ada sisi yang menarik dari kunjungannya. Misalnya saja kehadiran seorang perempuan yang selalu berada di antara Erdogan dan Presiden Prabowo Subianto.
Ibu itu adalah Dr. Fatima Gulhan Abushanab, penerjemah Erdogan.
Fatima tampak muncul ketika Erdogan dan istrinya, Emine, mendarat di Bandara Halim, Jakarta, pada Selasa (11/2) sore. Dia mengenakan jas berwarna biru tua. Fatima selalu berada di sekitar Erdogan dan Emine.

Pada Rabu (12/2) siang, saat Erdogan menghadiri sambutan kenegaraan dan pertemuan bilateral di Istana Bogor, kehadiran Fatima juga menonjol. Pada kesempatan ini, dia mengenakan jas biru muda. Ia membawa tas dan menggantungkan identitasnya di dada kirinya.

Ketika Prabowo memberikan hadiah kepada Erdogan, perempuan itu menerjemahkan statement berbahasa Inggris Prabowo kepada Erdogan. Dia juga menyampaikan pertanyaan/pertanyaan Erdogan kepada Prabowo.
Sebelum ke Indonesia, Fatima juga menjadi penerjemah Erdogan dalam kunjungannya ke Malaysia pada 10-11 Februari 2023.
Sosok Fatima
Fatima menerima gelar sarjana dari jurusan hubungan internasional di Universitas George Mason di Virginia dan kemudian gelar magister dari Program Studi Liberal di Universitas Georgetown di Washington, D.C. Selama di AS, dia pernah bekerja sebagai peneliti.
Saat ini, ia menjadi anggota tim ahli hubungan internasional di Istana Kepresidenan Erdogan.
Fatima Ayah adalah seorang Palestina yang memiliki paspor Yordania-AS, Ali Ahmad Ghulam Abushanab. Dengan demikian, darah Fatima adalah Palestina.
Sementara itu, Ibu Fatima adalah Prof. Dr. Merve Safa Kavakci dan menjabat sebagai Duta Besar Turki di Malaysia pada tahun 2017-2022.
Ibu Fatima Diusir karena Mengenakan Jilbab
Dr. Merve adalah sosok terkemuka di Turki. Dia merupakan wakil ketua parlemen pertama yang memakai hijab di Turki — yang menganut sekularisme — hasil Pemilu 1999. Namun, karena hijabnya, dia diusir dari parlemen. Bahkan kewarganegaraannya dicabut.
Merve kemudian berangkat ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan studinya di Harvard dan menjadi pengajar di sana. Baru kemudian ia ditunjuk oleh Erdogan sebagai Duta Besar di Malaysia.

Fatima Diburu oleh Oposisi
Erdogan kemudian menunjuk putrinya, Fatima, sebagai terjemahannya. Pemberian tugas terjemahan kepada Fatima bukannya tanpa kontroversi. Partai oposisi mempertanyakan keabsahan Fatima sebagai terjemah Erdogan saat bertemu Presiden Joe Biden pada tahun 2021.
Oposisi menuduh Fatima yang masih cukup muda itu tidak kompeten untuk menjadi penerjemah. Erdogan membela Fatima dan menyatakan bahwa tuduhan pada Fatima hanya dilancarkan karena Fatima mengenakan jilbab.

“Setiap kali Erdogan membawa wanita muda kita [Fatima Abushanab] bersamanya sebagai penerjemah dalam pertemuan diplomatik, jutaan imigran ilegal memasuki negara kita, atau mereka membuat negara kita menandatangani kontrak dengan biaya yang sangat tinggi,” kata Kemal KılıçdaroÄŸlu, pemimpin Partai Republik Halk (CHP) dari oposisi.
Fatima tidak menerima tuduhan tersebut sehingga dia mengajukan pengadilan ke Kejaksaan Ankara. Fatima, melalui pengacaranya, mengatakan bahwa pernyataan Kemal Kılıçdaroglu merupakan serangan terhadap hak-hak pribadinya.
Posting Komentar