9 Ciri Orang Tua yang Anaknya Akan Sukses Menurut Pakar

Daftar Isi

Setiap orang tua tentu ingin anak-anaknya kelak menjadi pribadi yang sukses dan memiliki karakter positif di masa depan. Apakah Anda termasuk memiliki ciri-ciri orang tua yang anaknya akan sukses menurut para pakar?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa ciri khas dalam pola asuh orang tua yang berpotensi dapat memprediksi kesuksesan anak-anak.

Menurut para ilmuwan, sebagian besar kesuksesan seorang anak bergantung pada bagaimana pola didik dan pengasuhan orang tua sejak dini.

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Pennsylvania State University dan Duke University melibatkan lebih dari 700 anak-anak di Amerika Serikat, menemukan adanya hubungan bermakna antara keterampilan sosial anak-anak saat di taman kanak-kanak dan kesuksesan mereka dua dekade kemudian.

Anak-anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik, seperti dapat bekerja sama dengan teman-teman tanpa diminta dan mau membantu orang lain, cenderung lebih berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan tetap pada usia 25 tahun.

Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh menyatakan bahwa kemampuan sosial dan emosional anak merupakan kunci penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

7 Cara Mengajarkan Anak agar Punya Karakter Pantang Menyerah, Sudah Lakukan Bun?

Pola asuh orang tua yang berpengaruh pada kesuksesan anak

Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan kesuksesan anak. Nah, berikut ciri-ciri pola asuh orang tua yang memiliki anaknya akan sukses:

1. Membangun rasa percaya diri anak

Beberapa orang tua masih menganggap harga diri dan kepercayaan diri sebagai hal yang sama. Mereka sering memberi pujian kepada anak-anak dengan berkata, 'kamu istimewa' atau 'kamu bisa menjadi apa saja yang kamu inginkan'.

Tapi, membangun rasa percaya diri saja tidak cukup untuk mendukung kesuksesan akademis di masa depan. Penelitian menemukan bahwa anak yang menghubungkan prestasi dengan usaha dan kekuatan diri sendiri lebih mungkin mencapai kesuksesan, dibandingkan dengan anak-anak yang merasa tidak memiliki kontrol atas hasil akademis mereka.

Kepercayaan diri akan terbentuk ketika anak-anak berhasil melewati tantangan, menemukan jawaban, dan bangkit kembali setelah gagal.

2. Mengajarkan empati

Empati adalah kemampuan memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ada tiga jenis empati yang perlu dikembangkan pada anak: empati afektif (merasakan perasaan orang lain), empati perilaku (berempati dengan bertindak), dan empati kognitif (memahami pemikiran orang lain).

Orang tua dapat memulai memperkenalkan tentang empati pada anak sejak dini. Salah satu cara adalah dengan memberikan label pada perasaan agar mereka lebih mengenal dan memahaminya, seperti marah, senang, sedih, dan lain-lain.

Bergiliran, tanyakanlah tentang perasaan anak setiap hari. Kegiatan ini dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan orang lain dengan bijaksana.

3. Bermain bersama anak

Ilustrasi/Foto: Getty Images/kate_sept2004

Bermain bersama anak-anak di sini bukan hanya tentang mengajak mereka bermain di luar rumah ya, tapi orang tua juga turut serta mengikuti permainan anak.

Para ahli dan psikolog anak menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua dalam bermain dengan anak dapat meningkatkan kesejahteraan mental mereka.

Anak-anak yang menghabiskan waktu dengan orang tua dalam berbagai aktivitas menyenangkan memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi. Peningkatan hormon ini berperan dalam membangun hubungan sosial yang positif.

Hal-hal sederhana seperti kontak mata dan sentuhan fisik juga dapat memperkuat ikatan emosional dan meningkatkan empati pada anak.

4. Menghindari Konflik yang Berlebihan

Penelitian di New York menunjukkan bahwa remaja yang memiliki hubungan yang hangat dan kasih sayang dengan orang tua mereka, terutama ibu, memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terlibat dalam hubungan yang penuh kekerasan.

Selain itu, trauma atau konflik dalam keluarga juga dapat memengaruhi harga diri dan perkembangan mental anak. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat di rumah ya, Ibu.

5. Membayani pola tidur anak

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi perkembangan anak. Anak-anak yang tidak cukup tidur cenderung tertinggal dalam pembelajaran, kurang bersemangat untuk belajar, atau bahkan berisiko terkena masalah kesehatan jangka panjang.

Orang tua yang mengajarkan anak untuk memiliki pola tidur yang teratur dan cukup menimbulkan dampak positif terhadap kesuksesan anak di masa depan. Diharapkan dengan kebiasaan tidur yang cukup, anak-anak menjadi lebih fokus, kreatif, dan siap menghadapi tantangan.

6. Konsisten membatasi

Ilustrasi Anak Bermain Gadget/Foto: iStock

Penelitian dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu bermain gadget memiliki perkembangan otak yang lebih lambat, jika dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit terpapar gadget.

Membuat anak-anak memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan dunia nyata dapat meningkatkan perkembangan kognitif mereka.

7. Menghargai usaha, bukan hanya hasil

Penting bagi orang tua untuk menghargai usaha anak-anak, bukan hanya hasil akhir. Menurut psikolog Carol Dweck dari Universitas Stanford, ada dua jenis pola pikir yang perlu dipahami oleh orang tua.

melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Jika orang tua menghargai usaha anak, bukan hanya hasilnya, maka anak tidak akan mudah menyerah jika gagal. Mereka yang diberi kesempatan untuk gagal dan mencoba lagi akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, dibandingkan dengan anak-anak yang diajarkan untuk menghindari kegagalan.

8. Memperkenalkan tentang optimisme

Anak-anak yang optimis cenderung melihat tantangan sebagai sesuatu yang sementara dan dapat diatasi, sehingga berpotensi untuk lebih mampu menangani dan berhasil melewatinya.

Saat orang tua mengajarkan anak untuk selalu berpikiran positif, bahkan saat menghadapi kesulitan, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

9. Menjadi contoh yang sangat positif

Orang tua melihat orang tua sebagai contoh nyata tempat mereka meniru. Oleh karena itu, menjadi teladan yang baik adalah salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak berkembang menjadi pribadi yang sukses.

Jika orang tua tetap menunjukkan perilaku positif, tanggung jawab, dan empati, maka lama-kelamaan perilaku tersebut akan ditiru dan menjadi karakter anak-anak.

Berikut adalah ulasan tentang ciri-ciri orang tua yang anaknya akan sukses menurut pakar. Yang perlu diingat, kesuksesan anak tidak hanya ditentukan oleh pendidikan formal, tapi juga gaya asuh orang tua yang penuh kasih sayang dan perhatian.

Pilihan Redaksi
  • 5. "Saya tidak pernah mengajarkan anak saya tentang konsekuensi dari tindakannya."
  • 7 Kesalahan Orang Tua Tanpa Disadari yang Bisa Membuat Anak Jadi Pembohong
  • 7 Cara Mengajarkan Anak Agar Punya Karakter Pantang Menyerah, Sudah Lakukan?

Gratis!

Posting Komentar