8 Menu Sarapan Tidak Sehat yang Harus Dihindari,Bikin Mudah Lapar dan Meningkatkan Berat Badan

Daftar Isi

Sarapan dapat diibaratkan sebagai bahan bakar awal yang diperlukan sebelum memulai segala kegiatan.

Sarapan merupakan kesempatan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan makronutrien (nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar) yang menyediakan energi yang berkelanjutan.

Penelitian telah mengaitkan sarapan dengan pengendalian berat badan yang lebih baik, asupan nutrisi yang lebih seimbang, dan fungsi kognitif yang lebih baik.

Saat sarapan, ada baiknya Anda menghindari makanan yang tidak seimbang, yaitu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, garam, kurang serat, dan kurang protein.

"Jangan lupa, sebelum memilih menu sarapan, pastikan Anda mempertimbangkan kandungan nutrisi dan kalori yang terkandung di dalamnya. Pilihlah menu yang seimbang dan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda."

Tiruan dari Health, berikut ini beberapa menu sarapan yang tidak sehat, yang sebaiknya Anda hindari mulai dari sekarang.

1. Sereal manis

Tepung jagung manis sering dipasarkan sebagai pilihan sarapan yang cepat, praktis, dan lezat.

Namun, kandungan gula yang tinggi dan kurangnya nutrisi membuatnya menjadi pilihan yang tidak seimbang.

Sebagian besar sereal manis dibuat dengan penambahan gula dan biji-bijian olahan yang rendah serat, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat.

Sereal sarapan ini biasanya juga kurang mendapatkan protein dan lemak yang sehat, sehingga Anda merasa lapar lebih cepat setelah sarapan selesai.

2. Daging olahan

Daging olahan seperti bacon, ham, dan sosis merupakan makanan utama yang mudah disiapkan dan lezat untuk disantap.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa daging olahan mungkin bukan cara yang sehat untuk dikonsumsi, karena mengandung banyak lemak jenuh, kolesterol, dan garam.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak daging merah dan makanan olahan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu.

Beberapa penelitian merekomendasikan untuk mengganti daging olahan dengan sumber protein nabati untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

3. Kue kering

Kue kering seperti croissant, muffin, dan donat, merupakan beberapa pilihan sarapan yang sehat.

Kue kering biasanya dibuat dengan tepung terigu, gula tambahan, dan lemak tidak sehat, sehingga menghasilkan makanan manis yang kaya kalori dengan sedikit nilai gizinya.

Kue kering biasanya kaya akan karbohidrat dan tidak mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin.

Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, sehingga Anda merasa lelah dan lapar beberapa waktu setelahnya.

4. Oatmeal instan beraroma

Oatmeal tradisional kaya akan serat, protein nabati, vitamin, dan mineral.

Nutrisi ini mendukung keberlangsungan keseimbangan mikrobioma usus yang sehat dan menurunkan kadar kolesterol, serta membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Sayangnya, oatmeal instan yang beraroma tidak menawarkan manfaat kesehatan yang sama.

Oatmeal instan adalah cara praktis untuk menikmati sereal panas di pagi hari, tetapi bahan-bahannya dapat mengurangi nilai gizi makanannya.

Oatmeal beraroma sering kali mengandung gula dan bahan tambahan buatan yang tinggi, sehingga menyebabkan lonjakan gula darah setelah dikonsumsi.

5. Kentang goreng

Kentang goreng mengandung banyak lemak, kalori, dan garam yang tidak seimbang.

Satu cangkir kentang goreng mengandung 315 kalori, 13 gram lemak, 44 gram karbohidrat, serta hanya 4 gram protein.

Kentang alami merupakan sumber kalium dan nutrisi lain yang sangat baik.

Tetapi menggorengnya dalam minyak dapat mengurangi kandungan gizinya.

Hash brown goreng biasanya mengandung banyak garam.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang banyak mengandung sodium merupakan faktor penyebab utama penyakit kardiovaskular.

6. Pancake

Pancake tradisional yang dibuat dari tepung terigu, disajikan dengan mentega dan sirup gula dapat menjadi pilihan sarapan yang tidak seimbang gizi.

Pancake biasanya rendah serat, sehingga tubuh dapat mencerna karbohidrat dengan lebih cepat.

Hal ini akan meningkatkan kadar gula darah secara cepat, yang kemudian akan turun saat tubuh melepaskan insulin untuk melawan kelebihan glikosa dalam sistem tubuh.

Efek dari mengonsumsi tutun ini dapat memberikan dampak buruk pada sistem metabolisme dan menyebabkan Anda merasa lapar di antara waktu makan.

7. Roti panggang putih

Meskipun mudah dan praktis untuk disiapkan, roti panggang putih dibuat dengan tepung terigu dan mengandung sedikit serat.

Sebagian roti putih hanya mengandung 1,5 gram serat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengganti roti putih dengan alternatif yang kaya akan serat dapat meningkatkan kesehatan mikrobioma usus, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan metabolisme.

Roti panggang putih tidak memuaskan, rendah protein, dan rendah lemak sehat, sehingga membuat Anda cepat lapar.

8. Jus buah manis

Buah jus dapat menjadi sumber vitamin dan mineral yang sangat baik.

Tapi banyak merek yang tersedia secara komersial yang mengandung gula tambahan dan menawarkan sedikit nilai gizi.

Mengonsumsi jus secara teratur sebagai pengganti air dapat meningkatkan asupan kalori secara keseluruhan, yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan dan kerusakan gigi.

Kurangnya serat juga tidak membantu Anda merasa kenyang dan puas di antara waktu makan.

Untuk memenuhi rekomendasi porsi buah harian Anda, pertimbangkan untuk mengonsumsi buah segar daripada minum jus buah.

Buah utuh menyediakan sejumlah vitamin dan mineral penting tanpa adanya tambahan gula yang sering ditemukan dalam jus buah yang dijual bebas.

Baca informasi lainnya terkait dengan kesehatan

Posting Komentar