7 Kebiasaan yang Bikin Asam Lambung Naik ke Tenggorokan, Jadi Susah Menelan

Daftar Isi

Apakah Anda pernah merasakan asam lambung naik ke tenggorokan secara tiba-tiba sehingga sulit untuk menelan? Tentu tidak nyaman, bukan? Mari kita pahami kebiasaan buruk yang menyebabkan asam lambung ke tenggorokan.

GERD sering kali menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Salah satu gejala yang paling mengganggu adalah kesulitan menelan atau yang disebut disfagia.

Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik dari lambung ke esofagus bahkan sampai ke tenggorokan. Bunda akan merasakan sensasi terbakar di dada, rasa pahit di mulut, hingga kesulitan menelan.

Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat memperburuk kondisi ini. Mari kita bahas mengenai ragam kebiasaan yang bisa memicu naiknya asam lambung ke tenggorokan dan membuat bunda kesulitan menelan.

7 Gejala Asam Lambung yang Parah dan Cara Mengobatinya

Apa itu asam lambung?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang kebiasaan yang menyebabkan peningkatan asam lambung, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu asam lambung. Asam lambung adalah cairan yang dihasilkan oleh lambung untuk membantu mencerna makanan.

LES (Lower Esophageal Sphincter) ini berfungsi seperti katup yang mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Ketika LES melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat naik dengan mudah ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan dan menimbulkan gejala-gejala yang tidak nyaman.

Kebiasaan yang membuat asam lambung naik ke tenggorokan

Berikut beberapa kebiasaan yang dapat membuat asam lambung naik hingga ke tenggorokan.

1. Makan terlalu banyak dalam satu waktu

Makan dalam porsi besar menjadi salah satu penyebab utama naiknya asam lambung. Ketika lambung terisi penuh, tekanan di dalamnya meningkat, mendorong LES (esofagus-lambung) terbuka dan memungkinkan asam lambung naik ke esofagus.

.

Coba makan dalam porsi yang lebih kecil namun sering. Ini akan membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah refluks asam.

2. Tidur langsung setelah makan

Tidur atau berbaring segera setelah makan bisa menjadi kebiasaan buruk yang menyebabkan asam lambung naik. Posisi tubuh yang datar saat berbaring membuat gravitasi tidak dapat membantu menjaga asam lambung tetap berada di perut sehingga lebih mudah naik ke tenggorokan.

Hal ini sering terjadi pada mereka yang memiliki kebiasaan makan malam larut dan langsung tidur setelahnya. Beri jeda setidaknya 2 sampai 3 jam setelah makan sebelum Bunda tidur. Hal ini memungkinkan pencernaan bekerja lebih optimal dan mengurangi risiko asam lambung naik.

3. Konsumsi makanan asam dan pedas

Makanan yang terlalu asam, seperti jeruk, tomat, dan cuka, atau makanan yang pedas, termasuk cabai, bisa menambahkan produksi asam lambung berlebihan. Hal ini akan memperburuk gejala refluks asam, termasuk perasaan terbakar di tenggorokan dan kesulitan menelan.

Batasi konsumsi makanan asam dan pedas. Jika Anda merasakan gejala refluks asam setelah makan makanan tertentu, sebaiknya hindari atau kurangi asupannya.

4. Merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merusak fungsi (LES). Nikotin dalam rokok melemahkan otot-otot di katup ini sehingga lebih mudah terbuka dan membiarkan asam lambung naik ke dalam esofagus.

Selain itu, merokok juga meningkatkan produksi asam lambung, sehingga memperburuk kondisi GERD. Menghentikan kebiasaan merokok tidak hanya membantu mencegah asam lambung naik, tetapi juga membawa banyak manfaat lain bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.

5. Mengonsumsi terlalu banyak minuman berkafein atau berkarbonasi

Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kafein juga dapat melemahkan katup LES, yang pada akhirnya menyebabkan asam lambung naik ke tenggorokan.

Minuman berkarbonasi juga berisiko menyebabkan perut kembung dan meningkatkan tekanan di perut, memicu refluks asam. Batasi konsumsi kopi dan minuman berkafein. Hindari minuman berkarbonasi jika Bunda rentan terhadap refluks asam.

6. Pakaian terlalu ketat

Meskipun terdengar sederhana, mengenakan pakaian yang terlalu ketat di sekitar perut dapat menekan lambung dan meningkatkan risiko munculnya asam lambung. Tekanan ini dapat membuat katup antara perut dan esofagus lebih mudah terbuka, memicu refluks.

Kebiasaan tersebut sering kali tidak disadari tetapi dapat memperparah gejala GERD, terutama saat Bunda duduk. Pilihlah pakaian yang longgar dan nyaman, terutama di sekitar perut untuk mengurangi tekanan pada lambung dan mengurangi risiko refluks asam.

7. Stres berlebihan

Stres berlebihan sering kali terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan seperti refluks asam. Ketika Anda stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol, yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Selain itu, stres juga dapat memperburuk kebiasaan makan yang buruk, seperti makan berlebihan atau mengonsumsi makanan tidak sehat yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan asam lambung. Kelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan.

Mengurangi stres tidak hanya membantu menurunkan kadar asam lambung, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Naiknya asam lambung ke tenggorokan adalah kondisi yang sangat mengganggu, terutama jika menyebabkan kesulitan menelan. Namun banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat memperburuk kondisi ini.

Pilihan Redaksi
  • Ruam Kulit Bisa Menjadi Tanda Kanker Payudara, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
  • 9 Minuman Pagi Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol, Enak dan Mudah Dibuat
  • 7 Kebiasaan yang Membuat Anda Rentan terhadap Radang Amandel Seperti yang Pernah Dialami Haechan NCT

Dengan memperhatikan kebiasaan makan, pola hidup, dan menghindari pemicu seperti merokok dan stres, Bunda dapat mencegah gejala asam lambung naik dan menjaga kesehatan pencernaan dengan lebih baik.

. Gratis!

Posting Komentar