7 Fakta Mengenai Penyakit Diabetes yang bisa Berujung Jantung
Seseorang yang bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Tak terpaku hanya pada orang tua, namun anak muda bisa juga mengalaminya.
Tidak disadari, gaya hidup yang kurang seimbang juga bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti obesitas, kolesterol, dan gula darah. Ya, salah satu yang sering diabaikan adalah diabetes. Ternyata, itu bisa memicu komplikasi jantung.
akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Mengenali Bahaya Kadar Gula Darah yang Tinggi
Fakultas Kedokteran Universitas Washington (IHME)
Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi memiliki kemungkinan besar mengalami masalah kesehatan yang serius.
"Karena kadar glukosa darah yang tinggi secara terus-menerus, ini bisa menyebabkan beberapa penyakit serius yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf dan gigi," kata Dr Indra Wijaya, dokter spesialis penyakit dalam, dalam acara Live Instagram Klinik Utama mGanik Care & mGanik Nutrition pada perayaan Hari Diabetes Nasional dengan tema "Gula Darah Sehat, Kunci Jaga Jantung".
2. Bagaimana gula darah tinggi merusak tubuh
Dalam jangka waktu yang lama, kadar gula darah yang tinggi dapat membuat tubuh tidak dapat bereaksi dengan baik. Jika kadar gula darah sudah tinggi, kemudian meningkat secara tiba-tiba, bahkan hanya sedikit, pembuluh darah dapat rusak dan menyebabkan komplikasi pada jantung.
Kenapa begitu? Karena tubuh tidak bisa mengolah gula darah dengan baik. Akibatnya, lebih banyak gula yang menempel pada sel darah merah dan menumpuk di dalam darah.
Pembengkakan ini dapat menghalangi dan merusak pembuluh yang membawa darah menuju dan dari jantung. Akhirnya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.
Inilah mengapa, penyakit diabetes tidak terasa langsung, namun bisa menyerang tiba-tiba beberapa belas tahun kemudian.
3. Efek samping dari penumpukan kolesterol
Ibu yang suka makan lezat dan sulit berolahraga harus berhati-hati. Kolesterol adalah musuh kita bersama dan bisa berujung pada penyakit jantung.
Menurut Dr. Indra, penumpukan kolesterol atau lemak jenuh di dalam tubuh yang berlangsung selama 8-15 tahun dapat menjadi plak di dinding pembuluh darah koroner. Akhirnya, pembuluh tersebut menyempit dan dapat menyebabkan penyumbatan.
Apa saja efek samping dari penyumbatan itu? Yaitu detak jantung sangat cepat atau lambat, berdebar-debar, nyeri dada di bagian kiri, sesak saat bernapas, perubahan ritma jantung, pusing dan pingsan, Bahkan, bisa terjadi dampak yang lebih buruk. Tentu tidak ingin mengalami hal tersebut, ya, Ma.
4. Siapa saja yang berisiko mengalami diabetes dan berujung pada penyakit jantung?
Lebih lanjut, dr. Indra menjelaskan bahwa ada beberapa faktor risiko yang membuat penderita diabetes lebih rentan mengalami komplikasi jantung.
- Kondisi usia seseorang. Semakin tinggi usia, maka pembuluh darah menjadi lebih rapuh, kaku, dan karetnya menipis sehingga sering sekali mengalami serangan atau gangguan jantung.
- Orang-orang yang telah lama menderita penyakit diabetes.
- Gaya hidup yang tidak seimbang karena konsumsi makanan yang tinggi lemak, tinggi gula, dan kurangnya aktivitas fisik.
- Faktor obesitas atau berat badan berlebih atau memiliki sindrom metabolik.
- Mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga berisiko mengalami komplikasi jantung lebih cepat terjadi.
5. Mencegahnya sejak awal
Dr. Indra mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Pertama, melakukan pemeriksaan awal HbA1c, kolesterol, dan tekanan darah.
Tidak perlu sering-sering, sekali setahun sudah cukup. Pemeriksaan ini wajib dilakukan jika seseorang telah menderita diabetes.
Untuk penderita diabetes, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan diabetes secara rutin untuk mendapatkan konsultasi yang menyeluruh.
6. Pentingnya rutin berkonsultasi
Penderita diabetes biasanya disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter. Hal ini bukan tanpa alasan.
"Saran dan dukungan dari tim perawatan kesehatan membantu kita mengelola diabetes dan melindungi diri dari komplikasi jantung," kata dr Kelvin Candiago, Direktur Klinik Utama mGanik Care, dalam acara tersebut.
Saat merasa lelah atau membutuhkan motivasi serta saran, konsultasi bisa memberikan semangat kembali. Selain itu, memberikan saran yang tepat untuk menjaga kesehatan kita.
7. Hidup sehat sangatlah penting
Tak lupa, Michael Candiago, CEO & Founder mGanik juga mengingatkan pentingnya menjalani gaya hidup sehat. Kamu dapat memulai dengan memilih makanan yang seimbang, mengonsumsi buah dan sayuran, biji-bijian, serta mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, gula, dan kurangi konsumsi garam.
Minumlah banyak air putih dan lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung dan sistem peredaran darah.
Yuk, lakukan gaya hidup sehat untuk menjaga tubuh tetap sehat!
Baca juga:
- Tantangan Penanganan Diabetes Melitus pada Anak di Indonesia
- Tips Puasa Lancar dengan Mengatur Gula Darah yang Aman bagi Penderita Diabetes
- Bisa Menurunkan Risiko Diabetes, 5 Manfaat Minyak Kelapa bagi Kesehatan
Posting Komentar