13 Fakta Menarik tentang Kulit Bayi, Perubahan Warna hingga Aroma
Kulit bayi memiliki aroma khas yang harum dan menggemaskan. Sayangnya, kondisi kulit bayi seringkali sangat sensitif, sehingga mudah terkena ruam dan kemerahan.
Kulit bayi lahir belum sepenuhnya matang karena belum memiliki kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Itulah yang menyebabkan kulit bayi masih harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan baru yang lebih kering dibanding rahim ibunya.
Fakta Unik tentang Kulit Bayi
Tapi, tahukah Bunda, ada beberapa fakta unik tentang kulit bayi, lho. Mulai dari perubahan warna kulitnya hingga aroma alami yang berasal dari tubuhnya.
Mari kita simak penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini:
1. Dilindungi rambut halus yang disebut Lanugo
Apakah Bunda tahu, kulit bayi baru lahir ditumbuhi dengan rambut super halus, lembut, dan tidak berpigmen yang disebut lanugo. Ini adalah jenis rambut pertama yang dimiliki seseorang.
Mengungkap 4 Mitos & Fakta Seputar Kulit Sensitif Bayi, Jangan Salah Informasi
|
Sekitar 30 persen bayi baru lahir masih memiliki lanugo. Lanugo ini membuat punggung bayi dan beberapa bagian tubuhnya terlihat berbulu.
Hal ini sangat penting dalam menjaga verniks kaseus tetap menempel pada kulit bayi baru lahir. Namun, seiring waktu nanti akan terlepas dan kulit bayi akan terlihat normal.
2. Kulit bayi baru lahir memiliki lapisan pelindung alami
Bayi lahir dengan pelembab alami bernama vernix, Ibu. Bentuknya seperti krim putih yang menempel pada tubuhnya.
Di dalam rahim, zat ini membantu melindungi kulit dari elektrolit dan zat lain dalam cairan ketuban. Setelah lahir, vernix membantu kulit bayi kering, menjaga suhu tubuhnya tetap stabil serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Namun, beberapa jam atau beberapa hari setelah kelahirannya, verniks perlahan-lahan akan menghilang. Biasanya hilang setelah Bayi Anda mandi, Bu.
3. Kulit bayi lebih tipis daripada orang dewasa
Studi menunjukkan bahwa tebalnya kulit bayi baru lahir berbeda-beda, bahkan bisa 20-30 persen lebih tipis dari kulit orang dewasa. Namun, tebalnya kulit bayi akan meningkat dengan cepat dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.
4. Paparan bakteri yang seimbang baik untuk sistem kekebalan bayi baru lahir
Ketika di dalam kandungan, bayi hampir tidak terpapar bakteri. Namun, bakteri akan mulai menempel di kulitnya saat bayi dilahirkan. Kemudian, membentuk mikrobioma kulitnya, suatu ekosistem mikroorganisme yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuhnya.
Bakteri ini biasanya berasal dari kulit dan vagina ibu. Para ahli percaya bahwa paparan terhadap mikroba ini sangat penting dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh bayi.
5. Ruam sangat umum terjadi
Bayi mengalami ruam? Jangan terburu-buru khawatir dulu ya, Ibu.
Beberapa bayi akan mengalami ruam tidak berbahaya yang disebut eritema toksikum dalam 2-3 hari setelah lahir. Ruam ini tampak seperti jerawat kecil yang berwarna merah yang akan menghilang dengan sendirinya.
Beberapa bayi juga renta mengalami ruam popok. Biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu 3-4 hari.
American Academy of Pediatrics (AAP), merekomendasikan beberapa langkah untuk mencegah ruam popok, yaitu menjaga kulit tetap bersih dan kering, mengganti popok secara berkala, dan membersihkan area bokong saat mengganti popok.
6. Warna kulit dapat berubah
Bayi baru lahir sering tampak putih kemerahan dan lebih bersih daripada orang dewasa. Faktor kulit yang lebih tipis dengan sedikit melanin (pigmen) dan pelembab alami, membuat warnanya berbeda dari kulit orang dewasa.
Inilah yang membuat kulitnya terlihat berwarna merah muda, Bunda. Kulitnya yang masih tipis membuat pembuluh darah di bawahnya lebih terlihat merona.
7. Jerawat bayi
Jerawat bayi muncul sekitar 20% pada bayi berusia 2 minggu. Bentuknya tampak seperti titik-titik merah kecil pada kulit. American Academy of Dermatology mengatakan jangan khawatir karena jerawat bayi akan hilang dalam beberapa minggu setelahnya.
8. Cradle cap
Bayi kulitnya mengelupas apa yang menyerupai ketombe. Apakah ini berdampak buruk?
Kondisi ini disebut dengan cradle cap, suatu jenis dermatitis seboroik yang ditandai dengan munculnya bercak kekuningan pada kulit kepala. Tidak perlu khawatir, Ibu, kondisi ini tidak gatal atau menular, serta bukan disebabkan oleh alergi atau masalah kebersihan.
Cradle cap sering disebabkan oleh ragi pada kulit kepala, atau juga terkait dengan produksi minyak berlebih dari kelenjar kulit kepala bayi. Bunda dapat menghilangkannya dengan memijat lembut kepalanya atau menyisir lembut kulit kepalanya.
9. Tidak perlu mandi setiap hari
Banyak orang tua tidak menyadari bahwa bayi tidak harus dibersihkan setiap hari, lo. APP bahkan merekomendasikan orang tua untuk membersihkan bayi tiga kali seminggu.
Membilas bayi terlalu sering dapat menyebabkan kulitnya menjadi terlalu kering.
10. Pelembab membantu melindungi kulit
Meskipun kulit bayi lembut, Bunda masih dianjurkan untuk menggunakan pelembab khusus bayi. Ini berguna untuk mengembalikan elastisitas kulit, mengurangi kehilangan air melalui kulit, dan mencegah dermatitis atopik.
11. Kulit bayi sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari
Bunda ingin menjemur bayi secara langsung? Sebaiknya jangan menjemur dengan membuka bajunya ya. ASI menganjurkan agar bayi di bawah usia enam bulan, terhindari dari sinar matahari langsung.
Kulit bayi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Dibandingkan dengan orang dewasa, kulit bayi memiliki sedikit melanin yang berguna untuk melindungi kulit bayi dari kerusakan akibat paparan sinar UV.
12. Sentuhan lembut seperti menggosok halus membantu menenangkan bayi
Antara bayi dan ibu yang akan mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional bayi.
Sentuhan cinta ibu pada kulit bayi, dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon oksitosin. Kadar stres, kortisol pun akan berkurang sehingga menciptakan perasaan nyaman untuk Si Kecil.
13. Bau kulit bayi sedap
Isyarat aroma kulit bayi dikenal menciptakan kesegaran alami dari tubuhnya. Sebuah penelitian di tahun 2017, menyebutkan bahwa lebih dari 93 persen orang tua yang ikut dalam survei mengatakan bahwa bayi mereka memiliki aroma yang 'menyenangkan' atau 'sangat menyenangkan'.
Para ibu bahkan dapat mengenali bau bayi mereka sendiri atau bayi orang lain.
Cara merawat kulit bayi
Bunda, kulit bayi yang masih tipis dan sensitif membutuhkan perawatan yang lebih hati-hati. Setelah tahu bahwa bayi tidak perlu dimandikan setiap hari, saatnya mencari tahu perawatan yang tepat untuk kulitnya.
Berikut cara merawat kulit bayi yang sederhana dan dapat dilakukan di rumah:
- Menjaga kebersihan tubuh bayi
- Mengganti popok kotor segera
- Gunakan detergen tanpa pewangi untuk mencuci selimut hingga pakaian bayi
- Lindungi kulit bayi dari paparan sinar matahari langsung
- Memilih produk perawatan bayi yang sesuai
6. Jika bayi Anda memiliki kulit yang sensitif, gunakan produk bayi yang khusus dirancang untuk kulit sensit
Penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak memiliki kulit yang sangat sensitif. Pada anak yang memiliki kulit sensitif, mereka lebih rentan mengalami iritasi kulit sebagai respons terhadap kondisi lingkungan, baik suhu udara panas atau dingin yang ekstrem.
Pada bayi yang memiliki kulit sensitif, Bunda mungkin memerlukan perawatan tambahan yang lebih dari biasanya. Termasuk saat memilih produk perawatannya. Jangan asal memilih, pastikan komposisi di dalamnya aman untuk kulit bayi sensitif.
Pilih produk yang tepat untuk kulit bayi
Memilih produk perawatan yang tepat untuk bayi harus diperhatikan kandungannya. Pilihlah produk yang mengandung pelembab untuk mencegah kulit bayi menjadi kering.
Salah satu halnya saat memilih minyak telon, Bunda. Pilih produk yang dapat menjaga kelembutan kulit bayi seperti Talita Minyak Tulon, zaiTun + teLON dengan fungsi lengkap. Produk ini dirancang dengan konsep baru yang memadukan manfaat minyak telon dan minyak zaitun.
Selain digunakan untuk menghangatkan tubuh Si Kecil, Talita Minyak Tulon juga dapat digunakan untuk memijat tubuh bayi. Diperkaya dengan minyak zaitun yang dapat melembutkan kulit bayi.
Talita Minyak Tulon juga dapat melindungi Si Kecil dari gigitan nyamuk dan serangga selama 8 jam, sehingga anak dapat beraktivitas dengan nyaman. Selain itu, dapat menjaga aroma tubuh anak tetap segar sepanjang hari.
Talita Minyak Tulon sudah mendapat sertifikasi halal dan ramah di kantong juga ya Bunda. Benar-benar pas banget ya untuk menjadi Solusi Lengkap, Sahabat Ibu Hebat.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!
Posting Komentar