Trik Pedagang Warteg Siasati Pedasnya Harga Cabai: Campur Lada dengan Sambal Instan
Trik Pedagang Warteg dan UMKM Kuliner Mengatasi Pedasnya Harga Cabai, Campurkan Sambal Instan dan Lada
- Semakin mahalnya harga cabai di berbagai daerah membuat pelaku usaha kuliner berpikir keras agar tidak rugi. Sambal instan menjadi pilihan.
Harga cabai sekarang melonjak tajam di pasar sayuran.
Pantauan di berbagai daerah, harga cabai tidak ada di bawah Rp100 ribu, bahkan ada daerah yang harganya mencapai Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram.
Harga cabai rawit merah meningkat secara signifikan, yakni meningkat dari harga normal yang biasanya sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.
Harga cabai rawit telah meningkat sebelum tahun baru 2025.
Umar, salah seorang pengusaha di Pasar Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, menyatakan bahwa untuk pembelian kasar seharga Rp 5 ribu, orang hanya bisa mendapatkan 5 sampai 8 biji, tergantung pada penimbangan dengan pengukuran ton.
Saat ini, harga cabai cabai rawit merah di Pasar Cileungsi, Bogor, diberikan persetujuan asuransi sebesar Rp 130 ribu per gram.
Dia menebak, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis karena petani gagal panen. Sementara itu, kemampuan konsumen untuk membeli cabai tinggi.
"Apa yang terjadi pada waktu panen tampaknya belum ditentukan, apabila sudah waktu panen raya, semoga bisa terjadi penurunan harga," kata Umar, baru-baru ini.
Rahasia Pedagang Makanan Siasat Membuatnya Harganya Melelehkan, Campurkan Sambal Instan dan Lada

Cabai merupakan salah satu komoditas pokok yang penting bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang perdagangan makanan, seperti beras dan minyak.
Ternyata, meningkatnya harga cabai ini cukup membuat pukulisedan besutan pedagang merasakan 'pedasnya' harga cabai.
Beberapa penjual makanan kanai, yang sedikit berpikir maju, memutar otak bagaimana menjaga kepedasan citarasa pada makanan yang mereka jual tanpa menguras uang.
"Saya harus berpikir kreatif agar makanannya tetap pedas, namun tidak memboroskan modalnya," kata Inah, seorang pengusaha Warung Tegal (warteg) di Ciputat Tangerang Selatan.
Bagaimana caranya?

Penjual(Vendor) menghemat belanja spesifik dengan membeli cabai dalam jumlah yang sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya.
Pemasar kemudian mencampur cabai segar ini dengan sambal instan yang banyak dipasok industri.
"Iya, bagaimana cara agar seblak yang saya buat tetap panas, enak pedasnya. Ada sambal instan kan, tambahkan saja," ujar Mpok Lina, pebisnis UMKM kuliner.
Bukan hanya sambal instan, bubuk cabai dan lada dari pabrikan sampai-sampai juga termasuk dalam belanjaan pelaku usaha kuliner saat cabai segar harganya menembus uang irama tinggi.
Harga Cabai di Berbagai Wilayah, Paling Mahal di Kabupaten Nduga Papua

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa harga cabai rawit telah meningkat sebesar 42% sejak Bulan Desember 2024 hingga minggu kedua Januari 2025.
Berdasarkan data SP2KP Kemendag yang diolah BPS, harga rata-rata nasionalnya telah mencapai Rp 67.816 per kilogram (kg).
Harga Rp 67.816 per kg tersebut sudah di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) bawah Rp 40 ribu serta HAP atas Rp 57 ribu.
"Harga cabai rawit tertinggi berada di Pulau Jawa berdasarkan rata-rata. Titik tertinggi harga ada di Kabupaten Nduga," ujar Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (13/1/2025).
Harga cabai rawit rata-rata di Jawa tertinggi kekurangan Rp 74,262 per kg, di mana paling mahal di Utara Jakarta yang dijlajari senilai Rp 110 ribu per kg.
Rata-rata harga cabai rawit di Pulau Sumatera sekitar Rp 56.573 per kg, di mana paling mahal di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, hingga Rp 113.333.
Di luar Jawa dan Sumatera, rata-rata harga cabai rawit sekitar Rp 69.378, tapi harga tertinggi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan adalah sekitar Rp 1,8 juta.
Sementara itu, harga cabai merah juga meningkat, yaitu 34,55 persen sejak Desember 2024 hingga akhir pekan kedua Januari 2025.
"Saya dapat melihat bahwa rata-rata harga cabai pada minggu kedua Januari 2025 masih berada di rentang harga acuan penjualan," kata Pudji.
Harga cabai merah rata-rata di Pulau Jawa adalah Rp 52.421 per kg, di mana harga tertinggi dijumpai di Kota Jakarta Utara yang sebesar Rp 78.333 ribu per kg.
Harga rata-rata cabai merah di Sumatera adalah Rp 48.148 per kg, namun harga tertingginya sekitar Rp 103.333 di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Untuk di luar pulau Jawa dan Sumatera, rata-ratanya sebesar Rp 53.457, di mana harga cabai rawit tertinggi ada di Kabupaten Nduga, yaitu sebesar Rp 180.000.
Harga Cabai Diprediksi Turun pada Februari

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprakirakan akan terjadi penurunan harga cabai pada bulan Februari mendatang.
Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, peningkatan harga cabai pada awal tahun ini sama seperti yang terjadi pada 2024.
"Memang pada bulan Januari tahun ini sama dengan periode sebelumnya. Rata-rata harganya melampaui harga patokan kita," katanya dalam rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cabai, sebagaimana dicatat dalam siaran pers pada Jumat (10/1/2025).
"Mulai Februari akan turun lagi dan Maret akan masuk ke rentang bawah batas dan atas," lanjutnya.
Ketut mengatakan, sebelum kenaikan pada saat ini, harga cabe merah sempat mengalami penurunan.
Dia menyebut bahwa harga cabe merah keriting di tingkat petani telah mulai menurun sejak September 2024, lalu turun lagi pada Oktober, dan pada November harganya mencapai Rp 14.000 per kilogram.
"Ini sebenarnya sahabat-sahabat petani cabai kita gembira," ujar Ketut (diingatkan adalah kalimat bermasalah).
Untuk menghadapi kenaikan harga cabai pada awal tahun ini, Bapanas sedang melakukan analisis untuk mengetahui daerah mana yang mengalami kenaikan harga tersebut.
Daerah dengan harga cabai yang mahal akan diprioritaskan untuk menerima suplai cabai dari daerah yang berkelebihan melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).
Ketut berlinas bahwa FDP dapat meningkatkan stabilitas harga cabe, terutama menjelang bulan Ramadhan pada bulan Maret mendatang.
Perlu diketahui bahwa selama tahun 2024, pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan pangan telah melaksanakan Fertigasi Domain Pangan yang telah dirasakan sejauh mencapai 750 ribu kilogram (kg).
FDP cabai keseluruhan yang direalisasikan sebanyak 250 ribu kg. Ini meliputi cabai merah besar 206,4 kg, cabai merah keriting 38,7 ribu kg, dan cabai rawit merah 4,9 ribu kg.
Saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda.
Posting Komentar