Top 3 Berita Australian Open 2025: Jannik Sinner dan Madison Keys Juara, Djokovic Dicemooh
dan Madison Keys yang menjadi juara, serta Novak Djokovic yang harus mundur karena cedera dan mendapat celaan dari penonton.
Berikut ringkasan ketiga peristiwa tersebut:
Jannik Sinner menjaga Gelar Juara Australian Open
Jannik Sinner memenangkan Australian Open 2025 setelah mengalahkan Alexander Zverev.
Jannik Sinner memperkuat dominannya di bidang tenis dunia dengan meraih gelar juara Australian Open 2025 kembali. Dia berhasil mengalahkan Alexander Zverev dengan skor 6-3, 7-6(4), 6-3 dalam pertandingan final di lapangan Rod Laver Arena di minggu itu.
Kemenangan ini membuat Sinner menjadi pemain termuda sejak Jim Courier (1992-1993) yang berhasil mempertahankan gelar Australian Open. Ia juga menjadi pemain Italia pertama yang meraih tiga gelar Grand Slam, melebihi rekor Nicola Pietrangeli.
Sejak awal musim lalu, Sinner telah memenangkan tiga dari lima turnamen Grand Slam, termasuk US Open 2023. Rekor kemenangannya dalam 12 bulan terakhir adalah 80-6, dengan sembilan gelar juara. Sinner juga memasuki tren 21 pertandingan tanpa kekalahan, menegaskan posisinya sebagai pemain nomor satu dunia. Prestasi ini semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain terbaik di era ini.
Bagi Zverev, kekalahan ini memperpanjang kekecehaannya di final Grand Slam. Ini adalah kekalahan ketiganya di final Grand Slam, setelah sebelumnya kalah dari dominic Thiem terhadap 2020 US Open Dan Carlos Alcaraz terhadap French Open 2023. Zverev kini bergabung dengan daftar pemain yang kalah di tiga final Grand Slam tanpa pernah menang, bersama dengan nama- nama seperti Andy Murray dan Ivan Lendl.
Madison Keys Mendapatkan Gelar Grand Slam Pertamanya
Petenis Amerika Serikat, Madison Keys, menjuarai Australian Open 2025 setelah mengalahkan petenis Belarusia, Aryna Sabalenka, dalam final Australian Open 2025 di Melbourne, Australia, 25 Januari 2024. Keys mencatatkan sejarah gemilang dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, dengan skor 6-3, 2-6, 7-5, yang menjadi gelar Grand Slam pertamanya. Ia juga menghentikan dominasi Sabalenka yang mengejar gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park.
Mengabadikan sejarah gemilang dengan mengalahkan petenis peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, dalam final Australian Open 2025. Petenis Amerika Serikat ini menang dengan skor 6-3, 2-6, 7-5, mendapatkan gelar Grand Slam pertamanya dan menghentikan run Sabalenka yang mengejar gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park.
Keys, berusia 29 tahun, menjadi juara Grand Slam tertua keempat di era profesional. Ia mengikuti jejak Flavia Pennetta, Ann Jones, dan Francesca Schiavone. Kemenangan ini juga memperkuat dirinya sebagai petenis tangguh yang mampu mengalahkan dua petenis terbaik dunia, Aryna Sabalenka dan Iga ÅšwiÄ…tek, dalam satu turnamen. ÅšwiÄ…tek ia kalahkan di semifinal.
Pertandingan yang berlangsung sengit itu dipenuhi dengan permainan menyerukan sorak-sorai dari kedua petenis. Keys memulai pertandingan dengan agresif, mengambil keuntungan dari kesalahan Sabalenka yang menyimpan ganda musnah di game pembuka. Meski Key gelisah kehilangan set kedua, dia tampil lebih tenang pada Set ketiga dan berhasil menutup pertandingan dengan skor 7-5. Kemenangan ini menjadi puncak Sepatu tinggi karir Key di Grand Slam setelah sebelumnya gagal di final US Open 2017.
Novak Djokovic Berkurang Antaranya karena Dicemooh Penonton
Pemain petenis Serbia Novak Djokovic mengangkat tangan ke arah penonton saat menderita cedera selama pertandingan semifinal Australian Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 24 Januari 2025.
Biasanya juara Grand Slam 24 kali ini melewati penyisihan semifinal Australian Open 2025 dengan mundur dari pertandingan melawan Alexander Zverev karena robekan otot di kaki kirinya, Jumat melakukan penyisihan semifinal Australian Open 2025. Setelah set pertama selama 81 menit dimenangkan oleh Zverev, Djokovic yang bermain dengan perban di kaki kirinya memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan.
Penonton di Rod Laver Arena merespons keputusan itu dengan tawa, yang kemudian ditanggapi Djokovic dengan mengacungkan kedua tapak tangan.
"Saya melakukan semua yang bisa untuk mengatasi luka ini, tetapi sakitnya semakin parah. Ini adalah akhir yang menyedihkan, tetapi saya sudah berusaha," ujar Djokovic.
Zverev, yang melangkah ke final, membela Djokovic dengan meminta penonton untuk menghormati pendaratan pemain yang cedera. "Dia sudah memenangkan turnamen ini dengan cedera sebelumnya. Tolong tunjukkan rasa hormat," ujar Zverev.
Ini adalah kali kedua dalam 12 bulan terakhir Djokovic terpaksa undur dari Grand Slam karena cedera. Dulunya, ia mode di perempat final French Open 2023 karena masalah lutut.
Novak Djokovic sekarang akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan berapa lama dia akan abstentirsch. "Saya akan terus bertarung untuk memenangkan lebih banyak Grand Slam selama saya masih memiliki motivasi," katanya.
Posting Komentar