Sifat Ditunjukkan Seseorang yang Tumbuh dari Orang Tua Overprotective

Menjadi dewasa merupakan momentum berharga dalam kehidupan seseorang. Meski jalan di hadapan tidak selalu lembut, tahapan ini adalah sebuah proses penting untuk mengenal dunia dan siapa diri kita sebenarnya.
Setiap bagian dari diri seseorang biasanya menunjukkan nilai-nilai dan keterampilan yang biasanya mereka pelajari sejak masa kecil. Pendidikan positif dan saran dari orang tua sering berkontribusi pada kehidupan yang seimbang dan mudah saat di masa dewasa.
Lantas, bagaimana dengan seseorang yang tumbuh dari orang tua overprotective? Kira-kira, bagaimana pola asuh itu akan membentuk kehidupan dewasa mereka? Seperti dilansir dari laman Geediting, berikut adalah delapan sifat yang secara umum mereka tunjukkan.
- Ketergantungan
Orang dewasa yang dibesarkan oleh orang tua yang terlalu protektif biasanya akan kesulitan dalam berdamai dengan keputusan sendiri, hal ini dikarenakan mereka selalu terbiasa didampingi dan dibimbing.
Tumbuh di bawah pengawasan ketat yang tidak memberikan kebebasan, cenderung membuat mereka percaya bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk memandu, membuat keputusan, serta menjaga diri tetap aman.
- Menghindari risiko
Orang-orang ini cenderung menghindari risiko karena takut untuk melakukan kesalahan atau cedera nanti. Perilaku ini mungkin merupakan aturan aile mereka yang selalu memberikan pengamanan yang berlebihan sehingga orang-orang tersebut tidak pernah mencoba menantang hal-hal yang berisiko.
Meskipun orang tua memiliki niat baik saja, kebiasaan ini ternyata memiliki konsekuensi yang tak terduga. Mereka berkembang menjadi pribadi yang mudah ragu, akhirnya kesulitan untuk meraih peluang baru.
- Perfeksionisme
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang sangat terarah sering kali merasa terdorong untuk memenuhi standar yang tidak masuk akal. Kebiasaan ini dapat berkembang menjadi perfeksionisme ketika mereka dewasa. Mereka akan terus-menerus berusaha untuk menjadi sempurna, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tegang, kecemasan, dan bahkan depresi.
- Kesulitan dalam pengambilan keputusan
Orang dewasa yang dibesarkan dengan sangat terlindung oleh orang tuanya sering kali mengalami kesulitan dalam membuat keputusan. Ini tidak lain karena ia sejak kecil belum pernah diberi kesempatan untuk menjalankan pilihannya sendiri.
- Keinginan untuk merdeka
Meskipun pendidikan orang tua yang terlalu melindungi bertujuan untuk melindungi anak-anak dari keadaan yang tidak aman, sering kali ini menumbuhkan keinginan anak untuk menjadi bebas tanpa batasan.
Keinginan ini bukanlah kemauan melawan aturan atau menolak, melainkan keinginan untuk memiliki kebebasan dalam membuat pilihan sendiri dan tercabut dari bimbingan orang tua. Secara sederhana, ini adalah kemauan umum manusia untuk berubah, berpetualang, dan berkembang pesat sesuai dengan pilihan mereka sendiri.
- Takut akan kegagalan
Ketegangan besar untuk sukses, yang sering kali menyebabkan rasa ingin tumbuh untuk memenuhi harapan orang tua, dapat menciptakan kecemasan terhadap kegagalan. Kekecewanya inilah yang akhirnya menghalangi mereka untuk mengambil risiko atau mencoba hal-baru.
- Tingkat kecemasan yang tinggi
Pencegahan yang berlebihan ini dapat menciptakan ‘lingkungan’ keamanan, tetapi sekali keluar dari zona itu, seseorang mungkin akan merasa kekaya. Ketakutan, terutama rasa takut untuk menciptakan kesalahan atau tidak memenuhi harapan, dapat timbul akibat cara pengasuhan seperti ini.
- Ketangguhan
Meskipun harus menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pada akhirnya mereka berhasil mengembangkan rasa ketahanan yang luar biasa. Mereka belajar untuk tumbuh dan beradaptasi melalui pengalaman masa lalu mereka.
Posting Komentar