Penting! Inilah Tanda-Tanda Tubuh Anda Kelebihan Gula

Daftar Isi

Pada masa sekarang, konsumsi gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan sehari-hari.

Namun, apakah Anda mengetahui bahwa konsumsi berlebihan gula dapat memicu berbagai masalah kesehatan?

Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa tubuh mereka memberikan peringatan ketika mengalami kelebihan gula.

Berikut ini beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan, disertai penjelasan lebih mendalam:

PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI) DENPASAR

Klik Info lengkap soal Pafid Denpasar

Alamat : Jl. Gatot Subroto Timur No. 777, Kota Denpasar

Kota Denpasar, Bali

Email: admin.pafipckotadenpasar@gmail.com

Telp: 021-4211186

Fax: 021-4211794

Lumping Secara Tidak Lancar atas Kualitas Gizi yang Buruk

Salah satu gejala yang paling umum dari kadar gula darah tinggi adalah rasa lapar yang senantiasa berlangsung. Gula sederhana dalam tekanan rendah digunakan dalam makanan manis yang dapat dicerna dengan cepat, sehingga tubuh tidak merasakan kenyang yang bertahan lama.

Selain itu, lonjakan kadar gula darah setelah konsumsi gula berlebihan memicu peningkatan produksi hormon insulin. Ketika dilepas secara tajam, tubuh merasa perlu makan lebih banyak, terutama yang manis.

Jika pola makan ini terus diadopsi, kalori berlebih akan disimpan dalam bentuk lemak, sehingga berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas terjadi.

Perubahan Suasana Hati

Fluktuasi kadar gula darah mempengaruhi stabilitas suasana hati. Lonjakan energi dari gula dapat membuat seseorang merasa penuh energi untuk sementara waktu, tetapi begitu kadar gula turun, tubuh merasa lemah dan emosi menjadi tidak stabil.

Ini juga memengaruhi produksi hormon stres seperti kortisol, yang dapat memperburuk suasana hati. Akibatnya, seseorang menjadi mudah tersinggung, cemas, atau bahkan mengalami gejala depresi lemah.

Kelelahan dan Lemas

Meskipun gula memberikan energi instan, efek ini tidak bertahan lama. Setelah kadar gula darah menurun, tubuh merasa kekurangan tenaga, menyebabkan rasa lelah yang panjang.

Kondisi ini disebut sebagai “kehabisan gula darah.” Jika dibiarkan, lesu kronis dapat mengganggu produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Mengidam Makanan Manis

Konsumsi gula berlebih dapat menciptakan lingkaran kecanduan (gula). Gula merangsang pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan rasa senang (gembira), di otak (pikiran). Ketika kadar dopamin turun, tubuh secara alami mencari sumber lain untuk meningkatkan perasaan senang (gembira), yaitu makanan manis.

Ketergantungan ini bisa memburukkan konsumsi gula harian dan membuat tubuh semakin sulit untuk melepaskan pola makan yang tidak seimbang.

Kulit Berjerawat dan Keriput

Glikasi yang disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin, dua protein yang berperan penting dalam menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Akibatnya, kulit cenderung lebih cepat menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti garis-garis halus.

Selain itu, kadar gula tinggi menyebabkan peradangan, yang dapat meningkatan produksi minyak pada kulit dan menyebabkan jerawat.

Posting Komentar