Peneliti Amerika Serikat Akan Datangi Lokasi Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara

Daftar Isi

TRIBUNGORINTALO.COM – Temuan Ikan Coelacanth di Gorontalo Utara menarik perhatian para peneliti hewan langka di dunia.

Diketahui Ikan Coelacanth ditemukan secara tidak sengaja oleh nelayan di Desa Imana, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, pada Kamis, 16 Januari.

"Tentang konfirmasi ini, Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, mengatakan ikan purba tersebut sekarang telah dibawa oleh peneliti Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado.

Mereka (para peneliti) langsung menghubungi Oskar Taluku, nelayan yang menemukan Coelacanth.

Para peneliti itu pergi pada Jumat pagi ke Desa Imana.

"Mereka tiba di Jumat (17/1/2025) pukul 06.00 WITA," kata Isnain.

Setelah itu, para peneliti Unsrat Manado langsung membawa ikan Coelacanth untuk keperluan penelitian.

Bahkan, kata Isnain, para peneliti Amerika Serikat akan hendak meninjau lokasi tempat penemuan Coelacanth.

Sementara itu, belum diketahui kapan penyelidik dari Amerika Serikat akan mengunjungi.

Kronologi

Seorang nelayan asal Desa Imana, Oskar Taluku, menceritakan kisah pertama kali melihat binatang ikan Coelacanth.

Oskar berlayar tepat pukul 04.00 WITA pada Kamis (16/1/2025).

Dia menemukan seekor ikan besar mendekatinya secara tiba-tiba.

Karena penasaran, lelaki itu langsung menangkap ikan tersebut.

Ketika ikan misterius itu berhasil ditangkap, Oskar terkejut karena beratnya mencapai 41 kilogram.

Oskar kemudian membawa pulang tangkapannya dan meletakkannya di halaman rumah.

Beberapa penduduk setempat memotret ikan coelacanth dan mengunggahnya ke media sosial.

Unggahan itu tiba-tiba viral dan mendapatkan banyak komentar dari masyarakat daring.

Apakah benar itu coelacanth adalah ikan purba?

Menurut Kompas.com, Ahli Peneliti Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gema Wahyudewantoro menyatakan bahwa coelacanth adalah ikan purba.

"Sangat mungkin ikan ini hidup di zaman sebelum zaman dinosaurus, semula dihasilkan dari perairan Komoyna, Latimeria chalumnae, namun setelah dianalisis pembuktian ini ternyata ñisi berbeda, yaitu Latimeria menadoensis di perairan Manado," jelas Bima kepada Kompas, Sabtu.

Mereka berdua, benar.

Dia menjelaskan, ikan coelacanth muncul pada zaman Devonian atau sekitar 416-359 juta tahun yang lalu dan pertama kali ditemukan pada tahun 1938 di perairan Kepulauan Komoro.

Ikan ini sebelumnya telah dianggap punah sebelum ditemukannya pada tahun 1938.

"Wekustra yang fosilnya sudah ditemukan sebelum tahun 1938, diperkirakan telah punah, tapi ternyata masih ada," ujarnya saat Kompas.com konfirmasi, Sabtu.

Berdasarkan pengamatan hingga saat ini, lanjutnya, ikan coelacanth hanya ditemukan di dua daerah, yaitu pantai Timur Afrika dan pantai Indo-Pasifik.

Di Indonesia, ikan ini dapat ditemukan di perairan Sulawesi Utara dan di Biak di Provinsi Papua.

Pengamatannya melibatkan kerja sama intensif sejak tahun 2005 antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, dan Aquamarine Fukushima dari Jepang.

Pernah saya tanya tentang kalo kita memiliki sepuluh sampel coelacanth. Lalu saya kaitkan nama-nama pengumpul repos-CD dan aku ditanggapi orang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahwa mereka kehabis apa tidak. Ia memberitahu bahwa kumpulan raksasa itu dimasukkan ke dalam Jerman dan dirawat. Teknik pewarnaunya sudah terbilang modern dan data-target spesies ini tiap tahun menurun," kata Profesor Augus T. Manuputty, kita bodoh!

Pada Agustus 2024, lanjutnya, Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, BRIN, Universitas Sam Ratulangi, Aquamarine Fukushima, serta NHK Jepang melakukan penelitian terkini.

Penelitian telah dilakukan di Sulawesi Utara selama dua minggu, dan lebih dari 15 ekor coelacanth telah ditemukan dalam sebuah gua di kedalaman 160 meter.

"Temuan ini menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak individu ikan coelacanth yang hidup di perairan Indonesia," tandasnya.

Penampakan Kembalinya Ikan Coelacanth di Gorontalo, Ikan Purba yang Bertahan Hidup Sebelum Masa Dinosaurus

Posting Komentar