Menyeimbangkan Antara Kehidupan Kerja dan Keluarga

Menyesuaikan hidup kerja dan keluarga bukanlah hal yang mudah, namun beberapa orang tampaknya melakukan itu dengan gampang.Apakah rahasia mereka? Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sukses dalam menyesuaikan dua bidang yang membutuhkan ini sering menampilkan sembilan perilaku utama yang membedakan mereka.
Baik itu menetapkan perbatasan yang jelas atau memprioritaskan perawatan diri, kebiasaan-kebiasaan ini penting untuk menjaga harmonisasi antara karier dan kehidupan pribadi.
Penasaran dengan apa saja perilaku itu? Dilansir dari geediting.com, Jumat (11/10), berikut_activity orang yang memiliki keseimbangan kerja-keluarga yang baik.
- Mereka punya prioritas
Menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga bukan berarti mencoba menyesuaikan segalanya, tetapi mengutamakan apa yang benar-benar penting. Seorang penyeimbang yang berhasil mengerti bahwa mereka tidak bisa melakukan segalanya. Jadi mereka membuat keputusan sengaja tentang apa yang benar-benar penting bagi mereka.
Mereka memutuskan bola mana yang terbuat dari kaca dan mana dari karet.
Tugas pekerjaan, waktu bersama keluarga, perawatan diri, keterlibatan sosial, mereka memperhatikan semua hal ini dan menentukan manaliches yang paling membutuhkan perhatian mereka.
Kuncinya adalah membedakan antara hal yang mendesak dan hal yang utama. Penetapan prioritas ini tidak hanya terjadi satu kali, tetapi adalah penilaian rutin yang sering dilakukan, penyesuaian ulang waktu dan energi secara berkelanjutan.
Mereka tahu kapan harus mengatakan "ya" dan kapan "tidak", dan yang paling penting, mereka merasa nyaman dalam mengambil keputusan sulit tersebut. Ini bukan tentang bersikap obrasional atau tidak fleksibel, tetapi lebih kepada bersikap bijaksana dalam menggunakannya waktu. Dan itulah bagian besar dari menemukan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan yang sulit dipahami.
- Mereka berusaha mencapai integrasi, bukan kesempurnaan
Mencari bentuk kesempurnaan dalam memadukan kehidupan dan pekerjaan sebenarnya adalah sebuah mitos.Ini berarti bahwa kita semua harus menyadari bahwa ada hari tertentu yang akan lebih berfokus pada pekerjaan, sementara hari lainnya harus berfokus pada keluarga.
Itu tentang menemukan keseimbangan antara keduanya. Alih-alih menargetkan perpisahan 50-50 yang tidak realistis, coba untuk mengatur waktunya. Misalnya, mengambil waktu istirahat di tengah hari kerja untuk membantu anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah atau melakukan panggilan bisnis sambil menyiapkan makan malam.
Pendekatan ini punya tantangannya, tapi lebih fleksibel dan memaafkan daripada mengejar kesempurnaan. Dan itu penting dalam membantu kita mengelola pekerjaan dan kehidupan keluarga dengan lebih efektif.
- Mereka mengerti pentingnya waktu luang
Silaik tahu bahwa kita sering kali melupakan waktu senggang dalam kehidupan yang cepat berlari ini. Akan tetapi, apa yang Anda ketahui bahwa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa beristirahat memang dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
Otak manusia tidak dirancang untuk bekerja tanpa henti. Sebaliknya, kinerjanya paling baik adalah dengan beristirahat secara teratur. Ini adalah saat otak mengolah dan menyatukan informasi. Ini juga saat kita mengisi ulang sumber daya mental kita.
Orang-orang yang berhasil mengelola pekerjaan dan keluarga dengan seimbang memahami tentang pentingnya ini.Mereka pastikan untuk mengalokasikan waktu istirahat rutin ke dalam jadwal mereka, entah itu pergi berjalan-jalan saat makan siang, beberapa menit perenungan di pagi hari, atau sekedar waktu tenang di malam hari.
Bukan berarti malas, tetapi memberi otak mereka istirahat yang cukup agar bisa bekerja dengan optimal.Dengan cara ini, mereka lebih produktif saat bekerja, lebih hadir saat bersama keluarga.
- Mereka melakukan outsourcing
Tidak ada seseorang yang bisa hidup sendiri. Kita semua pernah membutuhkan bantuan, dan menyadari hal ini adalah tanda kekuatan dan bukan kelemahan. Orang-orang yang berhasil menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga memahami bahwa mereka tidak dapat melakukan segalanya sendirian.
Mereka tidak takut mendelegasikan tugas di tempat kerja atau meminta bantuan di rumah. Di tempat kerja, ini mungkin berarti mengandalkan proyek yang ada kepada kolega yang handal.
Di rumah, meminta pasangan untuk menjemput anak sekolah atau menyewa jasa kebersihan bisa semudah itu. Dengan berbagi tanggung jawab, mereka menggunakan waktu untuk hal-hal yang sungguh-sungguh penting.
Mereka menyadari bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kekurangan atau kegagalan, melainkan strategi cerdas dalam mengelola waktu dan mencapai kehidupan yang seimbang.
- Mereka menetapkan batasan
Dalam dunia yang terhubung 24 jam, tidaklah sulit untuk menyambut datangnya tugas pekerjaan ke dalam waktu pribadi. Namun, mereka yang sukses mengembangkan hidup yang seimbang antara kehidupan pekerjaan dan keluarga paham dengan baik akan pentingnya membuat garis batas.
Mereka tahu kapan mereka harus bekerja dan kapan waktu untuk keluarga. Mereka mungkin menentukan jam kerja di rumah, atau memutuskan untuk tidak memeriksa email kantor setelah jam tertentu.
Batasan ini memastikan bahwa pekerjaan tidak mengganggu kehidupan pribadi mereka, dan sebaliknya. Ini membantu mereka hadir sepenuhnya dalam apa pun yang dilakukan, apakah itu proyek kerjaan atau makan malam keluarga.
Menetapkan batasan memerlukan disiplin, namun sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan yang sehat.
- Mereka menghabiskan waktunya untuk hal yang mereka sukai
Hidup ini terlalu singkat untuk dipenuhi hanya dengan bekerja saja. Mereka yang bisa berusaha menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga akan paham yang ini.
Mereka pastikan untuk mengangsur waktu untuk kegiatan yang mereka sukai. Apakah itu melukis, mendaki, memasak, atau sekadar membaca buku bagus, mereka pastikan kegiatan-kegiatan ini tidak dikesampingkan oleh pekerjaan atau tanggung jawab keluarga.
Gairah pribadi ini mencerahkan dan mengembangkan rasa gembira mereka. Mereka ingat kembali identitas mereka di luar pekerjaan dan peran keluarga mereka.
Menghabiskan waktu untuk apa yang mereka sukai bukanlah sebuah kemewahan, melainkan suatu keharusan. Ini membantu mereka tetap kuat dan memberikan rasa puas yang mengisi semua aspek kehidupan mereka.
- Mereka melakukan perawatan diri
Merawat diri itu sangat penting dalam mencapai keseimbangan hidup dan bekerja. Pada saat sibuk, nggak jarang banyak orang lain yang mendahulukan kebutuhan orang lain atas kebutuhan diri sendiri.
Orang-orang yang menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga dengan baik, menyadari bahwa kesejahteraan diri mereka sendiri sangat penting.Mereka mengutamakan perawatan diri sendiri, menganggapnya sebagai keputusan tak dapat ditawar oleh diri mereka sendiri.
Hal ini dapat berupa olahraga teratur, makanan yang sehat, tidur yang cukup, atau hanya mengalokasikan waktu tertentu untukBernapas dan menenangkan diri setiap hari. Dengan menjaga kesehatan dan kesejahteraannya sendiri, mereka lebih siap mengurus orang lain dan memenuhi komitmen mereka sebagai pekerja dan anggota keluarga.
- Mereka menjaga jalur komunikasi tetap terbuka
Komunikasi yang trasparan dan ekspresif merupakan dasar bagi setiap hubungan yang sukses, baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang profesional. Orang yang dapat menyeimbangkan kehidupan personal (pekerjaan dan keluarga) dengan baik meniadakan penyumbang kegagalan komunikasi.
Mereka mengungkapkan kebutuhan, perasaan, dan kekhawatiran mereka kepada anggota keluarga, rekan kerja, dan atasan mereka.
Mereka membahas jadwal kerja mereka bersama keluarga dan mencari dukungan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Di tempat kerja, mereka berinteraksi dengan jelas tentang komitmen dan batasan mereka.
Komunikasi terbuka ini membantu mencegah munculnya kesalahpahaman dan membangun lingkungan yang mendukung, baik di rumah maupun di sarana kerja.B isa memastikan semua orang berada di atas sasaran yang sama, bekerja sama menuju kehidupan yang seimbang.
- Mereka fleksibel
Kehidupan tak tentu arah. Tidak peduli berkualitas rencana apa yang Anda buat, hal-hal yang tak terduga akan terjadi. Dia yang bisa berusaha seimbangkan karir dan keluarga memahami hal ini. Dia tetap fleksibel, siap berubah-ubah ketika situasi berubah.
Kemampuan fleksibel memungkinkan mereka untuk beradaptasi ketika dibutuhkan, menjaga keseimbangan bahkan ketika hidup memberi tantangan bagi mereka. Ini bukan tentang memiliki jadwal yang kaku, tetapi tentang kemampuan beradaptasi dan menemukan keseimbangan dalam menghadapi pasang surut kehidupan.
Fleksibilitas ini mungkin merupakan aspek terpenting dalam menjaga keseimbangan kehidupan dan kerja yang sehat. Karena pada akhirnya, ini semua tentang menghadapi tantangan hidup dengan gaya yang harmonis dan stabil.
Posting Komentar