Mengenal Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi

Saat ini, hal yang disebut toxic relationship terdengar lebih sering, terutama di kalangan Gen Z. Istilah ini merujuk pada situasi hubungan yang tidak seimbang dan dapat menyebabkan kerusakan satu sama lain atau salah satu pihak. Toxic relationship dapat terjadi dalam hubungan pacaran, persahabatan, bahkan keluarga.

Tanda-tanda Toxic Relationship

Banyak orang terjebak dalam hubungan toksik tanpa menyadari dampaknya pada kesehatan mental dan emosi. Hubungan yang seharusnya mendukung justru menjadi penyebab stres, kecemasan, dan lain-lain.

Untuk memahami lebih dalam tentang topik ini, kita perlu mengetahui gejala-gejala hubungan toxic. Berikut adalah penjelasannya.

1. Manipulasi Emosional

Manipulasi emosional adalah ketika seseorang mengendalikan perasaan kita dan membuat kita merasa bersalah tanpa alasan yang jelas hanya demi puas mereka. Contohnya, mereka menyalahkan kita dengan membuat kita merasa bersalah padahal kita tidak melakukan kesalahan apa pun.

2. Keegoisan dan Ketidakpedulian

Hubungan berbahaya sering disinyalir dengan adanya keplenakan dan ketidakpedulian. Contoh, kita diasosiasikan untuk memberi prioritas kepentingan orang lain tanpa memperoilah kepentingan kita. Sehingga, hal tersebut dapat membuat kita merasa diskriminatif atau tidak adil.

3. Kritikan yang Merusak

Komentar yang negatif dalam hubungan biasanya bukan untuk mendukung, namun untuk mengecilkan. Misalnya, mereka selalu mengkritik pencapaian atau penampilan kita, meski kita sudah mencoba melakukan yang terbaik.

4. Kontrol Berlebihan

Salah satu tanda yang patut diwaspadai dari hubungan bermasalah adalah terlalu berlebihan dalam mengawasi. Ini biasanya ditandai dengan mereka mengatur kehidupan kita, seperti siapa yang boleh dan tidak boleh berteman. Dalam hubungan asmara, biasanya pasangan melakukan pemeriksaan handphone kita yang sebenarnya bukan wewenang mereka.

Cara Mengatasi Toxic Relationship

Setelah mengetahui gejala-gejalanya, kita perlu tahu bagaimana cara mengatasi hubungan beracun agar dapat mengurangi terjadinya hal tersebut dalam hidup kita. Mari simak pembahasannya!

1. Mengenali dan Mengakui Masalah

Langkah pertama untuk mengatasi hubungan beracun adalah dengan menyadari bahwa kita sedang berada di dalam hubungan beracun dan mengakui bahwa hubungan tersebut tidak seimbang. Karena jika diteruskan, hal tersebut dapat merusak kesehatan mental dan emosional kita.

2. Cari Dukungan

Bergosip dengan orang yang dipercaya tentang masalah yang sedang dialami dapat membantu kita mencari berbagai pandangan sehingga dapat mengurangi kesalahan kita. Orang yang dipercaya bisa saja teman, keluarga, atau seorang konselor.

3. Prioritaskan Kesehatan Mental

Lakukan hal apapun yang dapat mengalihkan perhatian kita dari hubungan itu, seperti membaca buku, berolahraga, atau hal lain yang membuat kita lebih bahagia. Kesehatan mental adalah yang utama dalam mengatasi hubungan berbahaya.

4. Berani Mengambil Langkah

Jika hubungan itu dipandang sudah tidak dapat diperbaiki lagi, terkadang putus hubungan adalah keputusan terbaik untuk menyelesaikannya meski cukup berat dilakukan.

Maka, hubungan beracun merupakan situasi di mana hubungan sudah tidak seimbang dan dapat terjadi dalam hubungan asmara, persahabatan, maupun keluarga. Tanda-tandanya meliputi manipulasi emosional, yakni keegoisan dan ketidakpedulian, kritik yang merusak, dan kontrol berlebihan. Untuk menghadapinya, penting untuk menyadari dan mengakui masalah, mencari dukungan, memprioritaskan kesehatan emosi, dan berani mengambil tindakan. Kami semua berhak untuk hidup bahagia dan bebas dari hubungan yang tidak seimbang.

Posting Komentar