Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke, Hindari Sekarang!

Daftar Isi

- Kenali apa saja kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko serangan stroke.

Stroke adalah salah satu penyebab paling umum kematian dan kecacatan di seluruh dunia.

Penyakit ini terjadi ketika terganggunya aliran darah ke otak, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun terjadinya perdarahan (stroke hemoragik).

Risiko stroke dapat meningkat karena berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang tampak biasa-biasa saja namun sebenarnya mempunyai dampak besar bagi kesehatan.

Memahami kebiasaan yang memicu stroke dapat membantu kita menjaga kesehatan otak serta mencegah timbulnya penyakit ini.

Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diingat karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Kebiasaan Berbahaya yang Tambahkan Risiko Stroke

1. Pola Konsumsi Makanan yang Tidak Seimbang

Pola makan yang kaya lemak jenuh, garam, dan gula berlebihan merupakan salah satu pemicu besar risiko terjadinya serangan stroke.

Makanan tinggi lemak jenuh, seperti makanan ringan, gorengan, dan daging olahan, bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat membentuk plak di arteri dan menyebabkan gangguan vaskuler.

Makanan yang kaya garam, seperti camilan siap dibeli dan makanan kalengan, dapat meningkatkan tekanan darah yang menjadi factor utama yang meningkatkan risiko terkena stroke.

Daripada itu, pilihlah makanan yang rendah garam dan lemak jenuh serta banyaklah mengonsumsi buah, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan.

Mengatur pola makan yang seimbang akan membantu menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap dalam batas aman.

2. Merokok

Merokok adalah salah satu kebiasaan yang sangat merugikan untuk kesehatan, termasuk peningkatan resiko stroke.

Kandungan nikotin dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah sementara zat kimia lainnya dalam rokok dapat merusak dinding arteri, sehingga vereka inksident menumpukkan plak.

Selain itu, merokok juga mengurangi kadar oksigen dalam darah, sehingga menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak.

Jika Anda merokok, langkah penting untuk menghentikannya merupakan cara utama untuk mencegah stroke. Dukungan dari keluarga, teman, atau program berhenti merokok bisa sangat membantu.

3. Kurang Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik justru juga dapat meningkatkan risiko stroke.

Riwayat hidup yang tidak menarik hati, seperti terlalu lama duduk atau olahraga jarang dilakukan, dapat menyebabkan penyimpanan lemak dalam tubuh yang tidak terkendali, yang dapat berkontribusi pada munculnya obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes – tiga kondisi penyakit serius yang terkait dengan risiko tinggi penyakit stroke.

Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau latihan kekuatan, bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengendalikan tekanan darah.

Coba untuk melibatkan diri dalam kegiatan fisik selama setidaknya 150 menit per minggu, atau sekitar 30 menit sehari.

Ini tidak hanya baik untuk mencegah serangan jantung, tetapi juga mendukung kesehatan jantung dan seluruh sistem tubuh.

Mengonsumsi Alkohol Dalam Jumlah Besar Berlebihan

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, menyebabkan kerusakan jantung, serta meningkatkan risiko penderitaan stroke.

Alkohol yang berlebihan juga dapat merusak hati, yang berdampak pada sistem pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan di otak (stroke hemoragik).

Batas aman untuk mengonsumsi alkohol adalah satu hingga dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita.

Jika memungkinkan, batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali agar dapat menjaga kesehatan jangka panjangmu. Minum air mineral, jus buah yang alami, atau teh tanpa gula bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.

5. Tidur Kurang atau Pola Tidur Tidak Teratur

Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memperbaiki dan mengembalikan sel-sel yang rusak atau mati.

Bagaimanapun, kebiasaan kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur bisa mengganggu fungsi tubuh dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Kurang tidur bisa menyebabkan gangguan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, serta merangsang inflamasi kronis, yang semuanya dapat menyebabkan stroke.

Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam dan coba untuk mengatur jadwal tidur yang konsisten.

Jika Anda sering merasa lelah atau mengalami gangguan tidur seperti gangguan pernapasan tidur, sebaiknya Anda berkonsultasilah dengan dokter untuk memperoleh pengobatan yang tepat.

6. Mengabaikan Stres

Stres yang berkepanjangan dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan pada arteri.

Ketika kita merasa stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Selain itu, stres berlebihan sering kali menarik orang untuk mengadopsi kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, atau banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, hobi, atau berkonsultasi dengan terapis merupakan cara-cara yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah penyakit serius seperti stroke.

7. Mengabaikan Kontrol Tingkat Tekanan Darah dan Gula Darah

Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama stroke yang sering kali tidak dilupakan.

Hal yang sama juga berlaku bagi kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena stroke.

Kedua kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari hal ini sampai terjadi komplikasi.

Penting untuk memantau secara teratur tekanan darah dan kadar gula darah untuk mencegah kejadiannya.stroke

Jika dokter merekomendasikan pengobatan atau perubahan gaya hidup untuk mengontrol kondisi tersebut, patuhi saran tersebut dengan disiplin.

Serangan jantung adalah penyakit yang dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari kebiasaan berbahaya.

Mulai dari memperbaiki pola makan, berhenti merokok, meningkatkan aktivitas fisik, hingga menjaga pola tidur dan mengelola stres, semua usaha tersebut dapat membantu menurunkan risiko stroke secara signifikan.

Walaupun kebiasaan-kebiasaan ini nampak ringan, dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang sangat besar.

Bertindak berhati-hati terhadap ini kebiasaan berati mengurangi resiko yang dapat membahayakan kesehatan otak serta memperbaiki kualitas hidup.

Itu dia beberapa kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko stroke terulang.

Hindari dari sekarang, ya!

Posting Komentar