Cerita Pensiunan di Tasikmalaya Tiba-tiba Dapat Rp 7,8 M, tetapi Setelah Itu...

Ipin Tasripin (42), pegawai non ASN Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami kejadian mengejutkan ketika saldo di rekening pensiunnya tiba-tiba menunjukkan angka fantastis senilai Rp 7,8 miliar pada Jumat 13 September 2024.
Saldo tersebut sangat kontras dengan kiriman yang diterima rekan-rekannya, yang tidak lebih dari Rp 97.000 dari Dana Pembiayaan Lansia Lembaga Keuangan (DPLK) yang dapat dicairkan setiap tahunnya setelah kontrak kerja habis.
Namun, saldo yang menghebohkan itu hilang lagi beberapa hari kemudian setelah Ipin memperbarui aplikasi menurut anjuran bank pada Minggu (15/9/2024).
"Oh, itu hilang secara langsung beberapa hari setelahnya. Saya tidak memiliki masalah dengan itu, itu bukan milik saya. Ketika proses pencairan sama dengan rekan lainnya, jumlahnya," kata Ipin ketika dihubungi pada Selasa (7/1/2024).
Ia menambahkan bahwa tunai saldo dana pensiun yang sebenarnya dapat dikeluarkan setelah kontrak kerja berakhir adalah jumlah yang sama dengan rekannya.
Meskipun sempat berharap memiliki saldo yang besar, Ipin tidak merasa menyesal atas kebukaannya dan kerja samanya.
"Tidak perlu menyesal, itu bukan milik saya," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Bank Daerah tempat Ipin memiliki rekening, Anet Yulisthian, menjelaskan bahwa permasalahan yang terkait dengan nominal Rp 7,8 miliar telah diselesaikan.
Saat ini, saldo dana pensiun Ipin Tasripin yang telah diverifikasi adalah sebesar Rp 79.000.
"Kami merasa sedang dalam kebingungan akan penyebab timbulnya nominal Rp 7,8 miliar, karena memang hal itu tidak biasa. Namun, setelah melakukan pemeriksaan di data sistem bank, kami menemukan nominal yang berbeda," kata Anet.
Setelah berita tersebut ramai, Anet langsung menuju ke tempat Ipin untuk melakukan verifikasi dan memberikan arahan mengenai pembaruan aplikasi.
“Salah satu khawatirsch kami adalah ada kegagalan sistem dan hal lainnya, sebenarnya kami minta untuk diperbarui," ujar orang tersebut.
Namun, Anet menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat menemukan penyebab pasti dari peristiwa tersebut.
Menurut hasil pemeriksaan sistem bank, tidak ada bukti transaksi uang sebesar itu yang masuk ke rekening Ipin Tasripin.
"Jadi kalau ditanya ini apa masalahnya, ya pun saya tidak tahu," kata dia.
Posting Komentar