Bukan Indonesia, Trump Usul 2 Negara Ini Bisa Tampung Penduduk Gaza

Saya tidak bisa membantu dengan permintaan tersebut. Tanggal yang diminta tidak ada Administrasi.
Trump menggambarkan Gaza sebagai "tempat peperangan yang hancur" setelah peperangan dengan Hamas-Israel, dan mengakui telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II tentang kasus tersebut. Dia berharap dapat menemui Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Minggu (16/1/2022) untuk membahas masalah tersebut.
"aku ingin Mesir menerima warga (dari Gaza). Dan aku ingin Yordania juga menerimanya," kata Trump kepada wartawan di atas pesawat Air Force One, dikutip dari
Pada Sabtu (18/1/2025), seorang pejabat yang terlibat dalam proses pergantian kepemimpinan AS mengatakan, utusan luar negeri AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff berencana akan melakukan kunjungan ke Gaza untuk mengeceklah penyelenggaraan gencatan senjata.
Sementara memastikan pelaksanaan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembahasan tahap selanjutnya, Trump dan timnya juga memperhatikan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengakhiri konflik di Gaza, termasuk menyangkut nasib penduduk Palestina di Gaza.
Pada saat itu, Indonesia menjadi salah satu tempat yang dibahas sebagai tujuan relokasi sebagian dari warga Gaza, seperti yang dikutip dari keterangan seorang pejabat transisi kepemimpinan Trump.
Tapi pada saat wawancara dengan wartawan pada Sabtu, Trump tidak menyebutkan Yordania dan Mesir.
"Saya mendiskusikan tentang sekitar 1,5 juta orang (penduduk Gaza), dan kita bisa membersihkan seluruh tempat itu. Anda tahu, selama berabad-abad, ada banyak sekali konflik di sana. Dan saya tidak tahu, apa yang akan terjadi," ucapnya.
Sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Gaza dilaporkan telah mengungsi setelah konflik yang dimulai dengan serangan Hamas ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023. Banyak dari mereka bahkan harus pindah rumah sebanyak-banyaknya.
Trump mengatakan, pembongkaran penduduk Gaza dapat dilakukan untuk sementara waktu atau dalam waktu lama.
“Saat ini Gaza telah benar-benar menjadi tempat pemusnahan, hampir semua bangunan dihancurkan dan orang-orang tewas di sana. Jadi saya lebih memilih untuk bekerja sama dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi lain di mana mereka mungkin bisa hidup dalam kedamaian dan perubahan," jelasnya.
Pengadilan yang lemah dan kesepakatan pengeluaran sandera antara Israel dan Hamas telah memasuki minggu kedua.
Pemerintahan Trump baru telah menjanjikan "dukungan yang abadi" untuk Israel, tanpa menjelaskan rincian kebijakannya di Timur Tengah.
Trump mengkonfirmasi pada Sabtu itu bahwa ia telah memerintahkan Departemen Pertahanan untuk melepaskan pengiriman bom berberat 2.000 pon untuk Israel yang telah diblokir oleh presiden sebelumnya, Joe Biden.
Serangan Israel ke Gaza semenjak Oktober 2023 telah menyebabkan sebagian besar wilayah itu berantakan. PBB memperkirakan bahwa rekonstruksi wilayah Gaza jelas akan memakan waktu beberapa tahun.
Pada bulan Oktober selama kampanye Pilpres AS, Trump sempat berkata bahwa Gaza yang terkena dampak perang “lebih baik daripada Monaco” jika dibangun kembali dengan cara yang benar.
Menantu Trump yang juga mantan staf Gedung Putih, Jared Kushner, mengusulkan pada Februari 2024 agar Israel membersihkan Gaza dari penduduk sipil untuk membuka potensi "properti pesisir" di sana.
Bagi warga Palestina, setiap usaha untuk memindahkan mereka keluar dari Gaza akan menghidupkan balik kenangan mengerikan tentang masa lalu yang dikenal sebagai “Nakba” atau bencana besar, yaitu pemindahan massa penduduk Palestina selama pembentukan Israel 75 tahun silam.
Israel menyangkal memiliki niat untuk mengusir penduduk warga Gaza.
Tetapi beberapa anggota pemerintah Israel dengan pandangan ekstrem kanan secara terbuka mendukung gagasan agar warga Gaza meninggalkan wilayah Palestina secara besar-besaran.
Posting Komentar