Antara Uap dan Asap: Siapa yang Lebih Berbahaya, Vape atau Rokok?

Siapa yang tidak tahu bahaya rokok? Rokok konvensional sudah lama dikenal sebagai penyebab utama penyakit mematikan seperti kanker paru-paru, serangan jantung, dan penyakit jantung. Namun, belakangan ini, muncul rokok elektrik atau vapor/eukalir yang digadang-gadang sebagai alternatif "lebih aman." Benarkah vape benar-benar aman? Atau hanya sekadar mitos? Mari kita bandingkan keduanya berdasarkan fakta ilmiah!
Bahaya Rokok KonvensionalRokok biasa mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, dan sedikitnya 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker. Data pada organisasi Dunia Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa menghirup asap rokok menyebabkan 8 juta korban jiwa setiap tahun, termasuk lebih dari 1,2 juta korban jiwa yang terhubung dengan efek buruk dari asap rokok pasif.
Dampak Kesehatan
Kanker Paru-Paru Rokok bertanggung jawab atas 85% kasus kanker paru-paru di dunia. Stroke dan Penyakit Jantung Zat beracun dalam rokok meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung hingga 2-4 kali lipat dibandingkan dengan tidak perokok non. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sekitar 90% kasus PPOK terkait langsung dengan kebiasaan merokok.Asap rokok juga berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Anak-anak yang terpapar lebih rentan terkena ISPA, asma, hingga gangguan fungsi paru-paru.
Bagaimana dengan Vape?Vape sering ditawarkan sebagai pilihan "lebih sehat" karena tidak menghasilkan asap, tetapi hanya aerosol. Namun, penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa vape tidak sepenuhnya bebas dari risiko. Cairan vape mengandung nikotin, bahan kimia penguat rasa, dan zat lain yang berbahaya.
Dampak Kesehatan
Cari Tahu mengenai Jebeh E-cigaret atau Vaping (EVALI) Pemakaian vape terkait dengan penyakit serius seperti EVALI yang menyebabkan kerusakan paru-paru akut. Risiko Jangka Panjang Tidak Diketahui Karena teknologi vape masih baru, efek jangka panjangnya belum sepenuhnya dipahami.Ketergantungan Remaja: Vape Menyita Perhatian Remaja Vape menarik perhatian remaja karena desain dan rasa yang bervariasi. Sayangnya, ini justru meningkatkan risiko kecanduan nikotin di usia muda. Rokok vs Vape: Mana Lebih Berbahaya?Kandungan Nikotin Baik rokok maupun vape mengandung nikotin dalam jumlah signifikan yang dapat menyebabkan kecanduan. Bahkan, nikotin dari vape dapat diserap tubuh lebih cepat daripada rokok.
Bahan Kimia Berbahaya "Rokok menghasilkan banyak lebih bahan kimia beracun. Namun, uap vapor juga mengandung zat berbahaya seperti formaldehida dan akrolein, yang dapat merusak paru-paru."
Dampak Jangka Pendek dan Panjang Rokok pasti memiliki dampak jangka panjang, seperti kemungkinan terkena kanker dan penyakit jantung. Vapor memiliki ancaman yang akut seperti EVALI, tetapi tingkat keselamatan jangka panjangnya masih perlu diteliti lebih mendalam.
Siapa yang Paling Terdampak?Bahaya Perokok Aktif dan Pasif Lebih dari satu juta dua ratus ribu orang meninggal setiap tahun karena paparan asap rokok pasif.
Remaja dan Anak Muda Di Indonesia, angka kebiasaan merokok di kalangan anak berusia 10-18 tahun telah mencapai 9,1% (Survei Kesehatan Rumah Tangga 2018), tren yang terus meningkat. Penyalahgunaan vape juga sangat populer di kalangan anak-anak remaja, terutama karena stigma "lebih aman".
Pengguna Vape Beberapa kasus EVALI pada tahun 2020 melaporkan sebanyak 2.800 kasus dengan 68 kematian di Amerika Serikat.
Apa yang Bisa Dilakukan Kita?Masalah ini memerlukan peran aktif dari berbagai pihak:
Pemerintah
Meningkatkan ketatnya regulasi terkait pembuatan dan pemasaran rokok serta perangkat vape, terutama bagi pengguna remaja.
Meningkatkan tarif cukai atas produk tembakau dan senter wap untuk membatasi kemampuan belanja muda.
Pendidikan dan Kampanye
Tingkatkan kesadaran tentang bahaya rokok dan vape melalui sekolah, kampus dan media sosial.
Adakan seminar atau diskusi untuk memperluas pemahaman.
Masyarakat dan Individu
Mulai dari diri sendiri dengan menghindari rokok dan vape. Ingatlah untuk mendukung teman atau keluarga untuk berhenti merokok.Baik rokok konvensional maupun vape sama-sama berbahaya. Rokok memiliki risiko jangka panjang yang sudah jelas, sementara vape membawa ancaman baru yang belum sepenuhnya diketahui. Jangan tertipu dengan klaim "lebih aman" dari vape. Untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, Anda harus bekerja sama: pemerintah, pendidikan, dan masyarakat. Mari mulai perubahan dari diri Anda sendiri dan bersama-sama menciptakan masa depan bebas asap rokok dan uap berbahaya!
Referensi:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (2023). Dampak Lingkungan Tembakau.
Institut Nasional Menggunakan Subsidi (2023). Rokok Uap: Apa yang Perlu Anda Ketahui.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). (2024). EVALI: Wabah dan Pencegahan.
Artikel disusun oleh: Gema Sadewa Ahimsa Pramudya, Muhamad Rafly Syahputra, Nisa Rahmadani, Rakha Ananta Saputra
Posting Komentar