7 Kebiasaan Ini Bikin Transmisi Mobil Matik Lebih Awet

Merawat transmisi pada mobil dan mengoperasikannya dengan baik dapat menjaga ketahanan komponen. Seperti yang diketahui, setiap komponen mobil memiliki masa pakainya masing-masing.
Selain itu, biaya perawatan transmisi secara umum membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bahkan beberapa jenis transmisi jika rusak harus diganti secara keseluruhan. Berikut ada beberapa cara yang dapat dilakukan, agar transmisi pada mobil matik lebih awet.
Aji Dwi Nugroho, kepala pegawai bengkel Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, transmisi pada mobil otomatis bisa memiliki masa pakai yang panjang jika dirawat dan dioperasikan dengan benar.
1. Jangan Lupa Mengganti Oli
Aji mengatakan, ketika aliran oli terganggu, kinerja transmisi akan tertekan seperti perpindahan yang terasa lebih kasar, gegabah, dan menyebabkan komponen kopling cepat meledak.
"Ganti oli transmisi tepat waktu, sesuai dengan rekomendasi masing-masing pabrikan, sepertinya perlu dilakukan tiap 40.000 Km sampai 80.000 Km," kata Aji.
2. Pilih Oli Transmisi yang Tepat
Selanjutnya, Aji mengatakan bahwa pelanggan harus memilih oli transmisi sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan yang sesuai dengan jenis dan teknologi yang terpasang.
“Perbedaikan oli transmisi CVT, AT konvensional, dan DCT, setiap generasi dari transmisi juga memiliki rekomendasi oli yang berbeda-beda, bila salah menyediakan oli bisa membuat komponen cepat aus,” ucap Aji.
3. Perbaiki Kerusakan Ringan Tanpa Lagi Tunggu
Aji mengatakan, kerusakan kecil pada sistem transmisi dapat berkembang menjadi lebih parah, sehingga dengan cepat melakukan perbaikan dapat mengurangi biaya perbaikan.
"Lakukan pemeriksaan rutin di bengkel terpercaya untuk memastikan tidak ada kebocoran oli, atau kerusakan pada sistem transmisi, periksa warna dan bau oli, oli yang baik cenderung berwarna merah bening, tidak memiliki bau terbakar,” ungkap Aji.
4. Hindari Beban Berat
Aji mengatakan, beban berat pada mobil matik dapat berbentuk muatan yang berlebihan, jarak tempuh yang sangat panjang, kebiasaan mengemudi yang agresif dan melewati daerah llanjut dalam waktu lama.
“Transmisi yang beroperasinya lebih berat, oli efisien mungkin akan mengalami kenaikan suhu, jika sistem pendingin tidak sepertibagus memungkinkan bisa mengalami overheating, hal ini bisa mengakibatkan kerusakan komponen,” kata Aji.
5. Pastikan Kalitan Pendingin Primer
Aji mengatakan, pembeli wajib memastikan sistem pendinginan kendaraan berjalan dengan baik, karena overheat dapat merusak komponen transmisi.
"Transmisi pada mobil manual tidak membutuhkan pendinginan oli, tergantung dari cooler yang memanfaatkan coolant pada sistem pendingin mesin, jadi ada hubungan dengan kesehatan radiator," ucap Aji
6. Menggunakan Mobil Secara Wajar
Selain perawatan, menurut Aji, kebiasaan buruk pengemudi saat berkendara bisa merusak komponen-komponen dalam waktu lama.
“Pastikan kendaraan benar-benar berhenti, sebelum mengganti posisi dari D ke R atau sebaliknya, manfaatkan posisi N ketika berhenti lama di kemacetan atau di lampu merah,” kata Aji.
7. Kurangi Berkendara Agresif
Mengemudi dengan agresif, menurut Aji, dapat menghasilkan gesekan yang lebih besar antar komponen, sehingga lambat laun dapat menyebabkan aus lebih cepat.
“Perlu dilakukan dengan hati-hati, apabila memang perlu seperti saat ingin menyalip, tetapi sebaiknya dihindari karena bisa membebani kampas kopling, untuk tipe CVT puli dan sabuk baja juga bisa tergores,” kata Aji.
Posting Komentar