5 Pertanyaan Penting untuk Anda di Masa Pensiun?

Siapapun yang bekerja, mungkin masalah keuangan tidak akan menjadi masalah. Uang yang habis saat ini, dapat diganti lagi bulan depan saat mendapatkan gajian. Begitu terus sepanjang bekerja, tentu saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sedikit memanjakan diri. Intinya, pekerja di mana pun selama masih bekerja, tentu ada solusi atau tantangan keuangan yang dihadapi.
Apa yang terjadi dengan pekerja setelah mereka mencapai usia pensiun 55 tahun? Waktu pensiun sudah tiba, setelah bertahun-tahun bekerja dengan tekun, mereka harus berhenti bekerja. Di rumah harian, tidak lagi ada pengaf garant tại saat biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetap harus dipenuhi. Dana pensiun sukarela tidak ada, yang dapat mereka harapkan hanya Jaminan Hari Tua (JHT) Bekerja dari Pekerja Seseorang TK yang hanya bisa mengenyangkan kebutuhan hidup untuk 60 bulan (jika digunakan dengan disiplin). Kemudian pada usia 61 tahun, dari mana uang untuk memenuhi biaya hidup di hari tua?
Fakta menunjukkan bahwa 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami kesulitan keuangan. Mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga taraf mereka menjadi lebih miskin. Oleh karena itu, logis bahwa 1 dari 2 pensiunan di Indonesia sangat tergantung pada anak-anaknya dari segi ekonomi. Mereka selalu menunggu transfer dari anak-anak mereka setiap bulan. Bila tidak, hidup mereka akan semakin buruk. Mereka jauh dari kehidupan yang sejahtera dan bahagia di masa pensiun, karena tidak adanya sumber penghasilan di hari tua.
Halo pekerja, cepat atau lambat, setiap pekerja pasti akan pensiun. Pada usia yang sudah lanjut dan masa kerja yang sudah habis. Bahkan perusahaan pun sudah menyiapkan pengganti bila kita pensiun. Pertanyaannya, sudahkah kita mempersiapkan masa pensiun kita sendiri. Siapa pun pasti akan pensiun, alias berhenti bekerja dan tidak lagi memiliki gaji. Maka ada 5 pertanyaan strategis saat pensiun yang harus bisa dijawab oleh pekerja saat memasuki usia pensiun atau oleh pensiunan di Indonesia, yaitu:
1. Dari mana uang untuk membiayai kebutuhan hidup kita di hari tua, kalau kita tidak bekerja lagi?
2. Berapa jumlah uang minimal yang kita perlukan setiap bulan ketika sudah pergi menikmati masa pensiun nanti? Apakah sama dengan gaji terakhir kita ketika masih bekerja atau hanya setengahnya dari gaji terakhir saat kita masih berusaha di pekerjaan?
3. Jika kita sakit atau mengalami gangguan kesehatan, apakah ada dana buat berobat ke dokter atau ke rumah sakit?
4. Apakah sewaktu kita berpensiun nanti, kita akan mengalami kurangnya gaya hidup seolah-olah ketika kita bekerja?
5. Apa yang telah kamu siapkan untuk masa pensiun kamu sendiri, apakah kamu sudah memiliki dana pensiun?
Silakan menjawab di hati lima pertanyaan tersebut. Dan yang penting, cari solusinya agar kita tidak menjadi pensiunan yang merepotkan anak-anak atau bergantung kepada orang lain ketika tiba saat pensiun. Ingatlah, saat pensiun, tubuh kita tidak sekuat dulu lagi, pikiran, mata, dan tubuh telah berubah tiba-tiba menjadi tidak semampu saat bekerja.
Perlu diperhatikan juga bahwa pensiun bukanlah satu-satunya jawaban. Hanya semata-mata karena uang untuk mendapatkan hidup yang nyaman dan tenang. Namun, ada beberapa hal lain yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Yaitu menjaga keseimbangan emosi dan sosial, melakukan kegiatan yang bersifat positif dan bermanfaat di hari tua. Jangan pernah merasa tidak berguna lagi di hari tua. Banyak hal yang bisa dikerjakan di hari tua untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental.
Siapapun di hari tua, sangat penting menjaga kesehatan dan tetap produktif. Merawat optimisme, bukan pesimisme. Membiasakan berpikir positif untuk bukan negatif, yaitu melatih prasangka baik daripada buruk. Dan tidak kalah penting, jangan pernah membanding-bandingkan diri dengan orang lain di hari tuamu. Menikmati dan meneruskan hidupmu dengan tenang, asalkan pemasukanmu cukup.
Ketahuilah, belum semua orang di usia 60 tahun harus terkesan semuda 40 tahun. Kondisi pensiun setiap orang berbeda-beda, jangan pernah mengharapkan sama dengan orang lain. Runcingkan kebahagiaan di masa pensiun dengan gaya kita sendiri. Ketahuilah, kamu hanyalah usianamu yang kamu rasakan. Hormat #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #DanaPensiun
Posting Komentar