5 Alasan Tersembunyi Terjadinya Lonjakan Gula Darah Tinggi,Jarang Disadari Penderita Diabetes
Kadar gula darah adalah rujukan mengenai tingkat glukosa yang ada di dalam aliran darah.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh dan berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat.
Batasan gula darah normal untuk orang dewasa biasanya pada kisaran 100–140 mg/dL setelah makan.
Sementara itu, kadar gula darah dapat dikatakan tinggi apabila nilai gula darah sebelum makan (dalam keadaan puasa) lebih dari 125 mg/dL dan setelah makan lebih dari 180 mg/dL.
Beberapa orang mengalami peningkatan kadar gula darah yang tidak diinginkan karena beberapa alasan.
Faktor-Faktor yang Membuat Gula Darah Tiba-Tiba Melonak
Berikut beberapa alasan yang mungkin menyebabkan lonjakan kadar gula darah:
1. Sakit atau stres

Saat sakit, tubuh mengalami stres yang kemudian menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Stres menyebabkan peningkatan kortisol, yaitu hormon yang terlibat dalam respons stres tubuh, yang kemudian bersama dengan sel pro-inflamasi lainnya (sitokin) mendorong glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis terjadi ketika glikogen yang disimpan dipecah menjadi glukosa dan memasuki aliran darah.
Produk glukoneogenesis terjadi ketika tubuh manusia mengubah sumber nonkarbohidrat menjadi lebih banyak glukosa.
Ketika Anda merasa tidak sehat, sangat penting untuk memiliki rencana memantau kadar gula darah secara teratur.
Dengan demikian mampu menghindari lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan serta tidak terduga.
2. Dehidrasi

Hidrasi adalah bagian penting dari kesehatan secara menyeluruh.
Fakta, tubuh manusia memerlukan penambahan cairan yang cukup agar setiap sistem dapat berfungsi secara optimal.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, sejumlah air dalam tubuh berkurang yang berakhirnya menyebabkan meningkatnya konsentrasi glukosa dalam darah atau biasa disebut gula darah tinggi.
Solusinya adalah menjadikan "seimbangnya cairan" atau penghydrasi sebagai bagian dari rencana harian Anda.
3. Obat-obatan

Ada beberapa obat yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah, termasuk steroid, obat untuk mengobati kecemasan (termasuk beberapa jenis obat depresi), statin serta diuretik untuk kesehatan jantung.
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi pankreas serta produksi glukosa internal dalam tubuh.
Diuretik meningkatkan kemampuan buang air kecil, hal ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, namun efek samping yang tidak diinginkan dapat berupa peningkatan kadar gula darah.
Dokter harus mengetahui obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan menawarkan alternatif yang memiliki efek yang lebih kecil saat meresepkannya.
4. Hormon

Glukagon, amilina, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan merupakan beberapa hormon yang berperan dalam pengaturan kadar gula darah.
Hormon-hormon tersebut secara unik terlibat dalam proses penguraian dan produksi glukosa oleh hati, serta sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Perempuan yang menderita diabetes tipe 1 mungkin mengalami fluktuasi kadar gula darah pada waktu yang berbeda selama siklus menstruasi mereka.
Selama kehamilan, hormon yang dikeluarkan oleh plasenta dapat menyebabkan kadar gula darah ibu meningkat.
Karena semua ibu hamil mengalami perubahan hormon selama kehamilan, pemeriksaan kadar glukosa darah secara berkala dianggap sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan prenatal.
5. Kualitas tidur yang jelek

Tidur adalah kebutuhan alami, jika tidak tidur maka semua sistem tubuh mengalami penurunan fungsi.
Tidur yang kurang menyebabkan sel-sel tidak merespons insulin dengan baik, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Jika Anda mengalami gangguan tidur, maka melakukan studi atau pengujian tidur mungkin diperlukan untuk mengetahui penyebabnya.
Buatlah lingkungan tidur yang sejuk, bebas dari teknologi dan cahaya biru.
Pastikan untuk tidak makan atau minum terlalu dekat waktu tidur, karena hal ini dapat mengganggu tidur di malam hari.
Jokerit saya Flores mendengar terluka.
Posting Komentar